Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Erik ten Hag (premierleague.com)

Manchester United kesulitan mencari manajer baru setelah Sir Alex Ferguson pensiun pada akhir 2012/2013. Manajemen The Red Devils telah mendatangkan beberapa manajer yang dinilai cocok.

Akan tetapi, para manajer MU setelah era Ferguson itu, malah bikin statistik kekalahan terburuk dalam sejarah klub. Menurut Opta, berikut lima manajer MU yang punya persentase kekalahan terburuk di EPL.

1. Ole Gunnar Solksjaer memiliki persentase kekalahan 22 persen di EPL

Ole Gunnar Solksjaer (premierleague.com)

Ole Gunnar Solksjaer ditunjuk menggantikan Jose Mourinho yang dipecat pada Desember 2018. Kehadirannya sempat membangkitkan kepercayaan diri para pemain dan optimisme dari kalangan fans. Pasalnya, Manchester United berhasil menorehkan enam kemenangan beruntun pada pekan ke-18--23.

MU bahkan tidak terkalahkan dalam 12 pertandingan pertama Solksjaer sebagai manajer. Alhasil, manajemen memberikan kontrak permanen kepada pria asal Norwegia itu pada Maret 2019. Namun, penampilan MU malah inkonsisten sejak penandatanganan kontrak permanen Solksjaer. Dilansir Opta, Solksjaer memiliki persentase 22 persen kekalahan di EPL selama menangani MU pada Desember 2019--November 2021.

2. Louis van Gaal punya persentase kekalahan di EPL 23,7 persen selama menangani MU

Louis van Gaal (manutd.com)

Louis van Gaal menangani Manchester United pada 2014--2016. Pengalamannya dalam menangani klub-klub besar Eropa, seperti Ajax Amsterdam, Barcelona, dan Bayern Muenchen diharapkan mampu mengangkat prestasi MU di EPL.

Namun, permainan Manchester United inkonsisten di EPL. Van Gaal gagal membawa MU bersaing di papan atas klasemen EPL. Menurut Opta, ia punya persentase 23,7 persen kekalahan di MU. Lebih detail, Van Gaal memimpin MU dalam 76 pertandingan dengan rekor 39 kemenangan, 19 seri, dan 18 kalah pada 2014--2016.

3. Ralf Rangnick menorehkan 29,2 persen kekalahan di EPL sebagai caretaker MU

Ralf Rangnick (manutd.com)

Ralf Rangnick hadir sebagai manajer interim Manchester United usai Ole Gunnar Solksjaer yang dipecat pada November 2021. Kedatangannya disambut antusias fans MU. Sebab, Rangnick dikenal sebagai master gegenpressing yang menginspirasi para pelatih top asal Jerman, seperti Juergen Klopp, Thomas Tuchel, dan Julian Naglesmann.

Namun, harapan fans tidak mampu diwujudkan Rangnick selama menangani MU sebagai caretaker. Menurut Opta, ia mencatat persentase kekalahan mencapai 29,2 persen. Secara rinci, Rangnick mencatat 10 kemenangan, 7 seri, dan 7 kalah dalam 24 laga EPL pada 2021/2022.

4. Erik ten Hag punya persentase kekalahan 31,8 persen di EPL sebagai manajer MU

Erik ten Hag (premierleague.com)

Erik ten Hag mendapat sambutan hangat dari para penggemar Manchester United kala ditunjuk sebagai manajer pada Juli 2022. Gaya permainan menyerang yang mengandalkan permainan kolektif dan pressing tinggi, dinilai mampu membawa MU kembali bersaing di papan atas EPL. Namun, performa Manchester United dibawah asuhan Ten Hag tidak terlalu impresif di EPL.

Ia memang mempersembahkan dua gelar juara, yaitu Piala Liga Inggris 2022/2023 dan Piala FA 2023/2024. Namun, penampilan MU di EPL begitu inkonsisten. Dilansir Opta, Ten Hag mencatat persentase kekalahan mencapai 31,8 persen. Ia akhirnya dipecat Manchester United pada 28 Oktober 2024.

5. David Moyes menjadi manajer terburuk MU dengan 32,4 persen kekalahan di EPL

David Moyes (uefa.com)

David Moyes menjadi manajer pertama yang hadir menggantikan Sir Alex Ferguson. Ia direkomendasikan langsung oleh Ferguson sebelum memutuskan pensiun pada Mei 2013. Namun, Moyes malah mengecewakan manajemen dan fans Manchester United.

Menurut Opta, persentase kekalahan Moyes di EPL mencapai 32,4 persen. Lebih detail, ia mencatat 17 menang, 6 seri, dan 11 kekalahan dalam 34 pertandingan di EPL selama menangani MU. Moyes akhirnya dipecat MU setelah performa inkonsisten pada April 2014.

Kelima manajer di atas gagal memenuhi ekspektasi manajemen dan fans MU. Beberapa di antara mereka berhasil meraih gelar juara, seperti Louis van Gaal dan Erik ten Hag yang meraih gelar juara Piala FA bersama MU. Namun, mereka gagal mengangkat performa MU di lini depan. Akankah manajer sementara MU, Ruud van Nistelrooy, mampu mengangkat eks klubnya itu? 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team