Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Nuno Espirito Santo (nottinghamforest.co.uk)

English Premier League (EPL) memiliki penghargaan individu bulanan yang salah satunya ditujukan kepada manajer terbaik. Beberapa sosok populer pernah meraih penghargaan ini. Sebut saja Sir Alex Ferguson yang memenangkan anugerah individu bulanan sebagai manajer terbaik sebanyak 27 kali.

Uniknya, ada 5 manajer yang tercatat mengoleksi 5 penghargaan individu bulanan ini. Mereka merupakan manajer dengan reputasi mentereng, baik di sepak bola Inggris maupun Eropa. Berikut lima pelatih yang mengoleksi lima penghargaan indvidu bulanan EPL kategori manajer terbaik.

1. Kevin Keegan memasuki puncak kesuksesannya di Newcastle United

Kevin Keegan (newcastleunited.com)

Kevin Keegan merupakan salah satu manajer Inggris yang punya reputasi mentereng terutama saat menangani Newcastle United pada periode pertamanya 1992--1997. Ia berhasil mengangkat prestasi Newcastle United dan bersaing dengan Manchester United di papan atas Premier League. Selama menangani Newcastle United, Keegan memenangkan penghargaan manajer terbaik bulanan sebanyak lima kali.

Ia meraihnya pada November 1993, Agustus 1994, Februari 1995, Agustus 1995, dan September 1995. Keegan kemudian menangani Fulham, Timnas Inggris, dan Manchester City sebelum kembali ke Newcastle United pada Januari 2008. Ia secara keseluruhan memiliki rekor 116 kemenangan, 65 keimbangan, dan 86 kekalahan dalam 267 pertandingan EPL.

2. Carlo Ancelotti berkarier di EPL kala menangani Chelsea dan Everton

Carlo Ancelotti (premierleague.com)

Carlo Ancelotti merupakan satu-satunya manajer yang berhasil meraih kesuksesan di klub-klub besar di lima liga top Eropa. Salah satunya ia buktikan ketika menukangi Chelsea pada 2009--2011. Ancelotti berhasil meruntuhkan dominasi Manchester United dengan membawa Chelsea menjuarai Premier League 2009/2010.

Selain itu, ia juga terpilih sebagai manajer terbaik bulanan EPL sebanyak empat kali selama membela Chelsea pada November 2009, Agustus 2010, Maret 2011, dan April 2011. Ancelotti baru kembali ke EPL setelah ditunjuk sebagai manajer Everton pada Desember 2019--Juni 2021. Ia berhasil memenangkan manajer terbaik bulanan EPL pada September 2020.

3. Claudio Ranieri cukup sukses saat melatih Chelsea dan Leicester City

Claudio Ranieri (premierleague.com)

Claudio Ranieri merupakan salah satu manajer Italia yang cukup dihormati di Premier League. Ia mengawali kiprahnya di sepak bola Inggris bersama Chelsea pada September 2000--Juni 2004. Ranieri memang tidak meraih gelar juara bergengsi bersama Chelsea, tetapi terpilih sebagai manajer terbaik bulanan EPL dua kali pada September 2003 dan Maret 2004.

Ia kembali ke EPL kala menukangi Leicester City pada Juli 2015. Ranieri sukses menciptakan sejarah bagi The Foxes dengan menjuarai EPL 2015/2016. Pencapaian itu dibarengi dengan kiprah impresif sang pelatih yang meraih tiga penghargaan individu bulanan kategori manajer terbaik EPL pada November 2015, Maret 2016, dan April 2016.

4. Eddie Howe menciptakan sejarah bersama Bournemouth dan Newcastle United

Eddie Howe (premierleague.com)

Eddie Howe mulai mencuri perhatian ketika sukses membawa AFC Bournemouth promosi ke Premier League untuk pertama kalinya pada 2015/2016. Ia kala itu masih berusia 35 tahun. Howe beberapa kali mengangkat prestasi Bournemouth dalam persaingan papan tengah EPL, tetapi gagal menyelamatkan klub dari degradasi pada 2019/2020. Ia pernah meraih tiga penghargaan bulanan EPL kategori manajer terbaik pada Maret 2017, Januari, dan Oktober 2018.

Howe lalu melanjutkan kariernya di EPL bersama Newcastle United pada November 2021. Kehadirannya membuat performa Newcastle United membaik dengan meraih kemenangan secara konsisten. Alhasil, Howe terpilih sebagai manajer terbaik EPL bulanan sebanyak dua kali pada Februari dan Oktober 2022. Prestasi terbaiknya kala membawa The Magpies lolos ke Liga Champions Eropa setelah finis di empat besar klasemen EPL 2022/2023.

5. Nuno Espirito Santo membawa Wolverhampton dan Nottingham Forest bersaing di papan tengah

Nuno Espirito Santo (premierleague.com)

Nuno Espirito Santo merupakan sosok pelatih yang membawa Wolverhampton Wanderers promosi kembali ke Premier League pada 2018/2019. Ia secara konsisten memimpin Wolves bersaing di papan tengah EPL selama 3 musim beruntun. Salah satu pencapaian terbaik Santo selama menukangi Wolves terjadi kala terpilih sebagai manajer terbaik bulanan EPL pada September 2018 serta Juni dan Oktober 2020.

Ia sempat melatih Tottenham Hotspur dan memenangkan penghargaan individu bulanan kategori manajer terbaik pada Agustus 2021. Namun, Santo hanya bertahan selama 4 bulan setelah dipecat pada November tahun yang sama. Ia baru kembali ke EPL saat ditunjuk sebagai manajer Nottingham Forest pada Desember 2023.

Santo sukses menyelamatkan Nottingham Forest dari degaradasi pada 2023/2024. Ia kini mengangkat posisi klub dengan menempati peringkat kelima klasemen sementara EPL 2024/2025 per 14 November 2024. Santo memenangkan penghargaan manajer terbaik bulanan EPL untuk kelima kalinya pada Oktober 2024.

Kelima manajer di atas telah diakui sebagai manajer terbaik Premier League lewat pencapaian bersama klub yang ditanganinya. Perjalanan karier mereka terbilang beragam. Ancelotti dan Ranieri sukses menjadi manajer Italia yang mampu mengangkat trofi EPL bersama Chelsea dan Leicester City. Keegan tetap dianggap sebagai legenda Newcastle United meski gagal bersaing dengan Manchester United di papan atas. Santo dan Howe berhasil mengangkat klub-klub medioker bersaing di papan tengah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team