Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Nuri Sahin menjadi manajer sekaligus pemain Antalyaspor di Turkish Super Lig sejak awal 2021/2022. (twitter.com/nurisahin)
Nuri Sahin menjadi manajer sekaligus pemain Antalyaspor di Turkish Super Lig sejak awal 2021/2022. (twitter.com/nurisahin)

Pertandingan Turkish Super Lig antara Antalyaspor dan Yeni Malatyaspor pada akhir pekan lalu, Sabtu (19/2/2022), menyisakan cerita unik. Pasalnya, kedua belah pihak memiliki manajer yang sekaligus berperan sebagai pemain.

Nuri Sahin menjadi manajer Antalyaspor sejak Oktober 2021, sedangkan Adem Buyuk menjadi manajer Yeni Malatyaspor pada 2022 ini. Buyuk bahkan turun sebagai pemain pengganti pada pertandingan akhir pekan lalu, meski klubnya kalah di tangan anak asuh Sahin.

Selain Sahin dan Buyuk, ada beberapa tokoh yang pernah menjabat sebagai manajer sekaligus pemain sepanjang sejarah sepak bola dunia. Tulisan ini merangkum setidaknya lima tokoh yang melakukan hal serupa.

1. Nuri Sahin (Antalyaspor)

Nuri Sahin menjadi manajer sekaligus pemain Antalyaspor di Turkish Super Lig sejak awal 2021/2022. (aa.com.tr)

Nama Nuri Sahin melambung saat membela Borussia Dortmund. Dia juga sempat bermain untuk beberapa klub besar, seperti Real Madrid dan Liverpool. Namun, Sahin tidak begitu mentereng di kedua klub tersebut.

Setelah berkelana ke beberapa klub, Sahin mendarat di Turki dengan membela Antalyaspor pada 2020. Dia bermain bersama pemain kelahiran Jerman, Lukas Podolski. Sementara, Podolski melanjutkan karier bersama Gornik Zabrze, Sahin menerima tawaran menjadi manajer Antalyaspor.

Sahin aktif sebagai manajer pada Oktober 2021 dengan kontrak 5 tahun. Manajer/pemain berusia 33 tahun ini belum sepenuhnya pensiun—namanya bahkan masih terdaftar sebagai pemain—tetapi telah memutuskan untuk fokus sebagai pembimbing di pinggir lapangan.

2. Adem Buyuk (Yeni Malatyaspor)

Adem Buyuk menjadi manajer dan pemain Yeni Malatyaspor sejak awal 2022. (aa.com.tr)

Satu nasib dengan Nuri Sahin, Adem Buyuk juga menjabat sebagai manajer sekaligus pemain di klub Turkish Super Lig, Yeni Malatyaspor. Manajer/pemain berusia 34 tahun ini bahkan tampil dalam pertandingan pada akhir pekan lalu melawan Antalyaspor.

Buyuk masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-55. Dia memang sudah menjadi andalan Yeni Malatyaspor sejak sebelum menjadi manajer. Tidak heran kalau Buyuk memasukkan dirinya sendiri demi membantu klubnya melawan klub asuhan Sahin.

Buyuk sendiri baru menerima tawaran menjadi manajer Yeni Malatyaspor pada 7 Februari 2022. Dia menggantikan Marius Sumudica, manajer asal Romania, yang pergi meninggalkan klub pada hari yang sama.

3. Kenny Dalglish (Liverpool)

Kenny Dalglish menjadi manajer sekaligus pemain Liverpool pada medio 1980-an. (thesefootballtimes.co)

Kenny Dalglish termasuk sosok legendaris di dunia sepak bola, terutama di kancah sepak bola Britania Raya. Pria kelahiran Glasgow, Skotlandia, 4 Maret 1951 ini hanya membela dua klub sepanjang kariernya sebagai pemain, yaitu Celtic dan Liverpool.

Dalglish sempat menjabat manajer sekaligus pemain saat membela Liverpool pada medio 1980-an. Dia menerima jabatan itu usai pengunduran diri Joe Fagan.

Dalglish sendiri sukses mengantarkan Liverpool menjadi juara Divisi Utama Liga Inggris (kini English Premier League) dan Piala FA pada tahun pertamanya sebagai manajer/pemain. Dia bahkan menjadi pahlawan yang menyegel gelar juara liga. Gol semata wayangnya ke gawang Chelsea pada hari terakhir musim itu membuat Liverpool unggul dua poin dari Everton di klasemen akhir.

4. Glenn Hoddle (Swindon dan Chelsea)

Glenn Hoddle merayakan kemenangan Swindon atas Leicester sebagai manajer sekaligus pemain pada 31 Mei 1993 di Wembley. (dailymail.co.uk)

Glenn Hoddle merupakan satu dari sekian banyak tokoh unik di dunia sepak bola. Dia tidak hanya menjadi manajer/pemain di satu klub, tetapi dua klub sekaligus. Itu terjadi saat dia membela Swindon Town dan Chelsea.

Hoddle menjabat manajer/pemain Swindon pada 1991—1993. Dia berjasa mengangkat kembali klub ke kasta tertinggi Liga Inggris (Premier League) usai turun ke kompetisi di bawahnya.

Meski menjadi pahlawan Swindon, Hoddle tidak menangani mereka saat naik kasta. Sebab, dia pindah ke Chelsea dengan menerima jabatan yang sama, manajer/pemain. Hoddle baru benar-benar pensiun sebagai pemain pada 1995, lalu melanjutkan kariernya sebagai manajer Chelsea hingga 1996.

5. Ruud Gullit (Chelsea)

Ruud Gullit menjadi manajer sekaligus pemain Chelsea pada 1996—1998. (chelseafc.com)

Ruud Gullit, legenda sepak bola Belanda, bergabung dengan Chelsea dari Sampdoria pada 1995. Dia sempat bermain di bawah asuhan Glenn Hoddle selama setahun.

Ketika Hoddle memutuskan untuk menangani tim nasional Inggris pada musim panas 1996, jabatan manajer jatuh kepada Gullit. Dia menjadi manajer/pemain berkebangsaan Belanda pertama di Premier League.

Start Gullit sebagai manajer/pemain tidak buruk-buruk amat. Meski hanya menduduki peringkat enam klasemen Premier League, dia mampu mengantarkan Chelsea menjadi juara Piala FA, trofi mayor pertama mereka dalam 26 tahun.

Gullit sendiri pensiun pada 1998. Dia hengkang dari Chelsea dengan menerima tawaran sebagai manajer Newcastle United. Masa-masa terakhir Gullit bersama Chelsea tidak begitu baik lantaran berseteru dengan pengurus klub. Jabatannya lalu beralih kepada Gianluca Vialli.

Vialli melanjutkan jejak Ruud Gullit dan Glenn Hoddle sebagai manajer/pemain Chelsea. Selain mereka, memang ada banyak yang melakukan hal serupa. Siapa saja yang bisa kamu ingat?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team