Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Selebrasi gol Matteo Pessina (twitter.com/azzurri)

Dalam beberapa musim terakhir, Atalanta menjadi salah satu kuda hitam paling berbahaya di Italia dan Eropa. Mereka bahkan tak pernah absen di Liga Champions dalam dua musim terakhir. Tidak hanya itu, klub asal Bergamo itu pun mulai melahirkan banyak pemain-pemain penuh potensi.

Beberapa pemain mereka bahkan dipanggil tim nasional masing-masing untuk berlaga di pentas Piala Eropa 2020. Performa mereka pun menarik perhatian lewat potensi besar yang disajikan. Siapa saja? Ini ulasannya.

1. Remo Freuler - Swiss

Remo Freuler (in-24.com)

Remo Freuler membela Atalanta sejak 2016 dan menjadi andalan di lini tengah yang tak tergantikan. Musim lalu saja dia tampil dalam 46 laga di semua ajang dan tampil konsisten. Hal inilah yang membuatnya dipanggil timnas Swiss untuk menjadi duet Granit Xhaka di lini tengah.

Freuler sendiri selalu tampil sebagai starting eleven di fase grup, dan berhasil membawa Swiss ke babak 16 besar usai menempati posisi ketiga terbaik. Kini, mereka bakal berhadapan dengan Prancis di babak knock out, dan tuah Freuler diharapkan mampu menjegal N'Golo Kante dkk.

2. Ruslan Malinovskyi - Ukraina

Ruslan Malinovskyi (90min.com)

Bergabung dengan Atalanta pada 2019 dari Genk, Ruslan Malinovskyi tidak kesulitan untuk beradaptasi dengan sepak bola Italia. Dia langsung jadi andalan sebagai gelandang serang yang taktis, spesialisasi bola mati dan memiliki akurasi yang mumpuni. Musim lalu sendiri dia hanya absen dua kali di Serie A dengan torehan 8 gol dan 12 assist.

Menjadi andalan Ukraina di Piala Eropa 2020, Ruslan Malinovskyi adalah pengatur serangan utama. Dia tampil dalam 3 laga dengan torehan 1 assist. Ukraina sendiri menjadi tim ketiga terbaik, dan bakal berhadapan dengan Swedia di fase knock out. Di bawah asuhan Shevchenko, dia berhasrat untuk mencetak sejarah bagi Ukraina untuk melangkah lebih jauh.

3. Marten de Roon - Belanda

Marten de Roon (goal.com)

Bersama Freuler, Marten de Roon adalah andalan Atalanta di lini tengah. Musim lalu, dia bahkan hanya absen dalam satu laga di Serie A. Dia sendiri bergabung dengan Atalanta pada 2017 lalu Middlesbrough. Berkat konsistensinya bersama Atalanta, dia dipanggil timnas Belanda untuk beraksi di Piala Eropa.

Meski diplot sebagai pengganti Frankie De Jong, Marten de Roon selalu tampil apik ketika diberikan kesempatan untuk tampil. Dia sendiri tampil dalam dua laga di fase grup. Belanda sendiri lolos ke fase knock out sebagai juara grup dengan rekor tak terkalahkan. Mereka bakal berhadapan dengan Republik Ceko di babak 16 besar.

4. Matteo Pessina - Italia

Matteo Pessina (goal.com)

Matteo Pessina menjadi kunci kemenangan Italia atas Austria di babak 16 besar. Lewat satu golnya di babak extra time, Italia menang 2-1 dan dipastikan lolos ke perempat final. Dia sendiri telah tampil dalam tiga laga Italia dan sukses mencetak dua gol gemilang. Pessina sendiri bergabung dengan Atalanta pada 2017 lalu dari AC Milan hanya dengan mahar 2 juta euro atau sekitar Rp34 miliar.

Musim lalu, pemain berusia 24 tahun itu tampil dalam 28 laga bagi Atalanta di Serie A. Sebagai gelandang serang yang bertalenta, dia kini mulai diirik tim lebih besar. Inter Milan dan AC Milan menjadi dua tim yang tertarik kepadanya.

5. Robin Gosens - Jerman

Robin Gosens (twitter.com/DFB_Team_EN)

Robin Gosens menjadi salah satu pemain yang bersinar di Piala Eropa 2020. Dari tiga laga yang telah dijalaninya bersama timnas Jerman, Gosens telah mencetak satu gol dan 2 assist, serta membawa Jerman keluar sebagai runner up grup F, yang diisi oleh Prancis, Portugal dan Hungaria.

Pemain yang berposisi sebagai winger ini sudah berkostum Atalanta sejak 2017. Musim lalu dia tampil apik dengan torehan 11 gol 6 assist dari 32 laga Serie A. Berkat performa apiknya ini, Barcelona dan Inter Milan dilaporkan tertarik untuk memboyongnya pasca Piala Eropa.

 

Prestasi yang dicetak Atalanta dalam beberapa tahun terakhir sejalan dengan kualitas pemain yang mereka miliki. Meski belum memiliki nama besar, para pemain ini berkembang dengan baik di bawah asuhan Gian Piero Gasperini. Performa mereka pun menular ke level timnas dan berpotensi menjadi incaran klub besar di musim depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team