5 Pemain yang Pernah Dapat Standing Ovation Dari Suporter Lawan

Pada 2015 lalu, supporter Chelsea pernah memberikan standing ovation kepada kapten tim lawan, Steven Gerrard saat ditarik keluar oleh pelatih Liverpool saat itu, Brenden Rodgres. Bahkan bukan hanya para suporter.

Sang pelatih Chelsea, Jose Mourinho ikut memberikan standing ovation kepada Gerrard. Padahal hampir selama satu musim suporter Chelsea kerap mengejek Gerrard, dilansir dari Telegraph.co.uk.

Pada laga tersebut Gerrard berhasil mencetak gol penyeimbang yang mampu menghindarkan timnya dari kekalahan di markas Chelsea dengan skor 1-1. Tapi, alasan suporter dan pelatih Chelsea memberikan standing ovation bukan karena itu.

Melainkan sebagai tanda penghormatan, karena hari itu menjadi pertandingan terakhir Gerrard di Stamford Bridge. Sebab sang legenda Liverpool itu tak akan lagi merumput dengan Liverpool di musim depan. Ia sudah dilego ke LA Galaxy.

Di tanah Spanyol, perseteruan antara Barcelona dan Real Madrid sudah tak perlu dipertanyakan lagi. Keduanya merupakan rival abadi yang seolah tak akan pernah akur. Bahkan para suporter kedua klub tak segan untuk saling mengejek di sepanjang pertandingan.

Tapi, nyatanya sepak bola tak selalu bicara rivalitas. Karena selalu ada respect yang terselip di sana. Setidaknya suporter Real Madrid menunjukkan respect kepada pemain Barcelona, Andres Iniesta dengan memberikan standing ovation ketika ia ditarik keluar lapangan, saat Barcelona sudah unggul 0-4 atas Madrid di Santiago Bernabeu, dilansir dari Goal.com.

Iniesta memang menjadi pemain sentral di laga tersebut. Dia menjadi pengatur serangan yang membuat Neymar dan Suarez bisa mencetak gol, sebelum kemudian Iniesta sendiri yang mencetak gol ke-4 Barcelona.

Bukannya menumpahkan kekesalan, suporter Real Madrid justru mengakui kehebatan Iniesta dengan memberikan standing ovation.

Messi masih dianggap sebagai bintang baru saat Barcelona bertandang ke markas Atletico Madrid, Vicente Calderon pada leg pertama Copa del Rey 2009 silam. Saat itu Barcelona mampu mencukur sang tuan rumah dengan skor 1-3. Messi menjadi pahlawan Barcelona dengan menggondol tiga gol, dilansir dari Fcbarcelona.com.

Tapi, suporter Atletico Madrid bukannya kesal. Mereka justru memberikan standing ovation sebagai bentuk pengakuan pada kehebatan Messi malam itu.

"Malam yang indah, selalu ketika Anda pergi ke stadion lain dan para fans memperlakukan Anda dengan baik. Saya bersyukur untuk para pendukung Atletico yang mengucapkan terima kasih kepada saya dengan tepuk tangan mereka,” ujar Messi waktu itu.

Bukan hanya kepada rival senegara, suporter Real Madrid juga pernah memberikan standing ovation kepada tim lawan dari lain negara. Di tahun 2008, Juventus harus bertandang ke markas Real Madrid dalam laga penyisihan grup Liga Champions, dilansir dari Uefa.com.

Saat itu, Juventus berhasil mengalahkan Madrid 0-2 berkat dua gol sang kapten, Del Piero. Dan saat ditarik ke luar lapangan, Santiago Bernabeu mendadak bergemuruh oleh standing ovation dari suporter Real Madrid., Berkat dua gol Del Piero itu, Juventus dipastikan lolos ke babak 16 besar Liga Champion. Sedangkan Real Madrid masih harus menang di pertandingan pamungkas penyisihan grup.

Sebelum nama Messi mencaut, Barcelona dulu sudah mempunyai sosok yang hebat. Ialah Ronaldinho. Kehebatan Ronaldinho bahkan diakui oleh suporter Real Madrid pada 2005 silam dalam laga lanjutan La Liga, dilansir dari Bleacherreport.com.

Saat itu Barcelona berhasil mencukur Madrid 3 gol tanpa balas. Ronaldinho menyumbang dua gol yang keduanya dilakukan melalui aksi individu dengan menyusuri sisi kanan pertahanan Real Madrid.

Setelah mencetak gol kedua itulah para suporter Real Madrid langsung memberikan standing ovation sebagai tanda pengakuan atas skill Ronaldinho.

Jadi, bisa dibilang kalau ternyata selama ini suporter sepak bola di Eropa bukan hanya melihat rivalitas tim dalam sepak bola. Tapi juga tak sungkan memberikan penghormatan dalam bentuk standing ovation kepada lawan.

Mungkin bisa dibilang kalau itu adalah bukti kedewasaan supporter sebuah tim. Jadi ingat, ya, kalau dalam sepak bola itu selain ada rivalitas, ada juga respect!