Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Andy Carroll (goal.com)

Bursa transfer Januari 2022 sudah dibuka pada awal bulan. Beberapa klub sepak bola tampak memulai pergerakan dengan mendatangkan pemain incaran.

Bergabung pada tengah musim sebenarnya terbilang tidak mudah. Para pemain baru dituntut beradaptasi dengan cepat ketika liga sudah separuh jalan.

Mungkin hal tersebut juga dialami pemain Liverpool yang datang pada bursa transfer musim dingin. Mereka gagal memenuhi ekspektasi dan lebih sering jadi penghangat bangku cadangan.

1. Scott Carson

Scott Carson (goal.com)

Scott Carson dibeli Liverpool dari Leeds United pada awal 2005. Namun, alih-alih jadi pilihan utama di bawah mistar, Carson justru harus rela menjadi pelapis Jerzy Dudek yang tengah tampil gemilang musim itu.

Meskipun baru setengah musim membela The Reds, penjaga gawang asal Inggris itu turut menjadi bagian Liverpool ketika menjuarai Liga Champions. Tak kunjung dimainkan, Carson akhirnya merapat ke West Bromwich Albion pada 2008. Kini, pada usianya yang ke-36, ia bermain untuk Manchester City.

2. Ben Davies

Ben Davies (liverpoolfc.com)

Badai cedera yang melanda lini belakang Liverpool pada 2020/2021 membuat The Reds mendatangkan Ben Davies dari Preston North End. Davies sendiri merupakan pemain kunci Preston. Jurgenn Klopp tak ragu mendapatkannya meski Davies hanya bermain di kasta kedua.

Namun, sejak kedatangannya ke Anfield, Davies ternyata tak pernah sekalipun merumput. Kedatangan Ibrahima Konate serta kembalinya Virgil van Dijk, Joe Gomez, dan Joel Matip membuatnya tak pernah diturunkan Klopp. Ia kini dipinjamkan ke Sheffield United.

3. Marko Grujic

Marko Grujic (thisisanfield.com)

Marko Grujic sebenarnya merupakan pemain potensial berkat kemampuan olah bolanya yang luar biasa sebelum bergabung dengan Liverpool pada 2016. Klopp membelinya demi menambah amunisi di lini tengah The Reds.

Sayang, ketika mendarat di Anfield, pemain berkebangsaan Serbia tersebut justru gagal menunjukkan sinarnya. Ia jarang diberi kesempatan tampil dan lebih sering dipinjamkan ke klub lain. Pemain berusia 25 tahun tersebut kini bermain di Liga Portugal bersama FC Porto.

4. Fernando Morientes

Fernando Morientes (thisisanfield.com)

Mungkin tak banyak yang ingat bahwa Fernando Morientes pernah berkostum Liverpool. Hal itu karena penampilannya terbilang mengecewakan selama 18 bulan berkarier di tanah Inggris. Morientes kala itu hanya mampu menyarangkan 12 gol dari 61 kali tampil sebelum dijual ke Valencia.

Padahal kala masih berseragam Real Madrid, Morientes mampu tampil tajam dengan mencetak 100 gol dari 272 kali turun ke lapangan. Duetnya bersama Raul Gonzalez pun membuahkan banyak trofi untuk Los Blancos. Namun, ketika hijrah ke Anfield, yang terjadi justru sebaliknya.

5. Andy Carroll

Andy Carroll (goal.com)

Kepindahan Fernando Torres ke Chelsea membuat Liverpool terpaksa mencari pengganti sepadan sebagai juru gedor Liverpool. Andy Carroll yang tengah tampil panas bersama Newcastle United pun akhirnya menjadi pilihan The Reds.

Dibeli seharga 36,9 juta pound sterling atau setara dengan Rp720 miliar, Carroll justru tampil melempem dan tak mampu diandalkan di depan gawang lawan. Ia hanya mencetak 6 gol dari 44 laga di Liga Inggris.

Beruntung bagi Liverpool, sebab pada bursa transfer yang sama, mereka juga mendatangkan Luis Suarez yang terbukti bisa jadi predator di lini depan. Sementara, Carroll hanya bertahan tiga musim sebelum dijual ke West Ham United.

Meskipun Liverpool pernah mendatangkan pemain sekelas Luis Suarez dan Virgil van Dijk pada bursa transfer Januari. Namun, mereka juga pernah melakukan kesalahan ketika mendaratkan kelima pemain yang penampilannya malah flop.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team