Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Laga pembuka fase grup UEFA Champions League (UCL) 2022/2023 bakal menghadirkan laga-laga panas. Salah satu di antaranya duel Inter Milan versus Bayern Munich di Grup C. Kedua tim tergabung di grup neraka bersama dua tim lainnya, Barcelona dan Viktoria Plzen.

Kedua tim tidak asing lagi di UCL. Mereka sempat berhadapan sebanyak lima kali di ajang ini.

Tim mana yang lebih unggul? Yuk, simak pertemuan Inter Milan vs Bayern Munich di UCL!

1. Inter Milan 0-2 Bayern Munich (2006/2007)

Default Image IDN

Inter Milan dan Bayern Munich pertama kali berada dalam satu grup pada 2006/2007. Inter Milan harus menyerah pada pertemuan pertama di Giuseppe Meazza dengan skor 0-2. Dua gol Die Bavarian dicetak Claudio Pizzaro dan Lukas Podolski dalam 10 menit akhir laga.

Inter Milan sendiri harus bermain dengan sepuluh pemain usai Fabio Grosso diganjar kartu merah pada menit ke-85. Inter Milan saat itu dilatih Roberto Mancini dan diisi sederet pemain bintang, seperti Zlatan Ibrahimovic, Hernan Crespo, dan Luis Figo.

2. Bayern Munich 1-1 Inter Milan (2006/2007)

Default Image IDN

Pertemuan kedua musim tersebut terjadi pada matchday terakhir fase grup. Laga ini sangat penting karena pemenang akan menjadi juara grup. Namun, laga akhirnya berakhir imbang 1-1.

Gol Bayern Munich dicetak Roy Makaay (62'), sedangkan gol balasan Inter Milan dilesatkan Patrick Vieira (90'). Dengan hasil ini, Bayern Munich keluar sebagai juara grup. Sedangkan, Inter Milan berada di urutan kedua dengan selisih dua poin.

Inter Milan sendiri kemudian disingkirkan Valencia pada babak enam belas besar. Di sisi lain, Bayern Munich tersungkur oleh AC Milan pada babak perempat final.

3. Inter Milan 2-0 Bayern Munich (2010/2011)

Diego Milito (twitter.com/ChampionsLeague)

Inter Milan dan Bayern Munich baru bertemu kembali pada 2009/2010. Kedua tim berhadapan pada babak final.

Itu adalah era terbaik Inter Milan yang diasuh Jose Mourinho. Mereka menyingkirkan klub-klub unggulan seperti Chelsea dan Barcelona sebelum melangkah ke final.

Bayern Munich sendiri menyingkirkan Arsenal dan Manchester United. Namun, gagal juara. Inter Milan berhasil keluar sebagai pemenang lewat brace Diego Milito.

Hebatnya lagi, Inter Milan mencetak sejarah dengan meraih treble winners. Namun, itu juga menjadi musim terakhir Jose Mourinho.

4. Inter Milan 0-1 Bayern Munich (2009/2010)

Mario Gomez (uefa.com)

Setelah pertemuan pada babak final, kedua tim dipertemukan kembali pada musim berikutnya pada babak enam belas besar. Bayern Munich berstatus juara Grup E, sedangkan Inter Milan menjadi runner-up Grup A. 

Nerazurri tak lagi dilatih Jose Mourinho yang hengkang ke Real Madrid. Pada leg pertama, Inter Milan harus menelan kekalahan 0-1 lewat gol Mario Gomez pada menit ke-90.

5. Bayern Munich 2-3 Inter Milan (2009/2010)

Pemain Inter Milan selebrasi saat melawan Bayern Munich pada 2010/2011. (uefa.com)

Bertanding di Allianz Arena, Inter Milan memiliki beban berat wajib menang dengan dua gol jika ingin lolos kepada babak perempat final. Harapan muncul saat Samuel Eto'o mencetak gol cepat pada menit ke-4. Namun, Bayern Munich berbalik unggul sebelum babak pertama usai lewat gol Mario Gomez dan Thomas Muller.

Pada babak kedua, Inter Milan berhasil membuat keajaiban dengan melakukan comeback lewat dua gol Wesley Sneijder dan Goran Pandev. Anak asuh Leonardo pun berhak lolos dengan keunggulan gol tandang. Ironisnya, Inter Milan kemudian dibantai tim mengejutkan, Schalke, dengan agregat 3-7 pada babak perempat final.

Jika melihat sejarah pertemuan keduanya, duel Inter Milan dan Bayern Munich cukup berimbang. Kedua tim sama-sama meraih 2 kemenangan dari 5 duel terakhir mereka. Kedua tim kini kembali bersua setelah hampir 1 dekade tak lagi berhadapan di UCL.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team