Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Amadou Onana (evertonfc.com)
Amadou Onana (evertonfc.com)

Di Kota Liverpool, ada dua klub sepak bola legendaris. Keduanya adalah Liverpool dan Everton. Meski berstatus rival sekota, kedua klub ini justru punya prestasi yang bertolak belakang. Liverpool lebih kompetitif, sedangkan Everton cenderung stagnan.

Everton sudah melakukan perubahan demi perubahan di skuadnya. Dalam beberapa bursa transfer, Everton bahkan rela mengeluarkan biaya besar demi merekrut pemain, khususnya kelima rekrutan mahal dari luar English Premier League berikut ini.

1. Amadou Onana

Amadou Onana (instagram.com/its_onana)

Everton dengan cepat mengamankan jasa Amadou Onana. Meski baru semusim membela Lille, Onana sudah menarik minat klub sekelas The Toffees. Alhasil, ia resmi bergabung ke dalam skuad Everton pada musim panas 2022.

Untuk merekrut pemuda Belgia itu, Everton harus membayar 35 juta euro atau sekitar Rp577 miliar. Harga mahal yang dikeluarkan ini terbilang tepat. Pasalnya, Onana mampu unjuk gigi sebagai gelandang bertahan The Toffees yang sudah tampil sebanyak 28 kali sejauh ini.

2. Yerry Mina

Yerry Mina (twitter.com/Everton)

Baru enam bulan di Barcelona, Yerry Mina langsung berganti klub. Ia dibeli oleh Everton pada musim panas 2018. Saat itu, Mina ditebus The Toffees dengan mahar mencapai 30 juta euro atau sekitar Rp494 miliar.

Pemain berpaspor Kolombia itu membawa angin segar di lini belakang. Pada awal kedatangannya, Mina cukup diandalkan. Namun, pergantian pelatih hingga hadirnya bek-bek baru membuat posisi Mina makin terpinggirkan ke bangku cadangan.

3. Moise Kean

Moise Kean (premierleague.com)

Kurangnya kesempatan bermain di skuad utama Juventus menjadi alasan kuat Moise Kean hengkang. Ia memilih Everton sebagai pelabuhan barunya. Transfer ini sendiri terealisasi pada musim panas 2019 lalu.

The Toffees membelinya dengan biaya 27,5 juta euro atau sekitar Rp453 miliar. Ia dinilai potensial. Sayangnya, Kean gagal bersinar di Inggris. Ia kesulitan beradaptasi sehingga dipinjamkan ke PSG dan Juventus yang tak lain merupakan klub lamanya.

4. Davy Klaassen

Davy Klaassen (twitter.com/premierleague)

Davy Klaassen seolah ingin keluar dari zona nyaman. Hal ini terlihat pada musim panas 2017. Ia meninggalkan Ajax yang sudah ia bela sejak masih belasan tahun. Klaassen hengkang ke Everton untuk mencoba peruntungan baru.

Dalam kepindahannya ini, Klaassen ditebus seharga 27 juta euro atau sekitar Rp445 miliar. Namun, keputusannya pindah ternyata justru tak tepat. Klaassen gagal tampil impresif bersama The Toffees. Ia hanya bertahan semusim dan akhirnya hengkang ke Werder Bremen.

5. Jean-Philippe Gbamin

Jean Philippe Gbamin (twitter.com/Everton)

Jean-Philippe Gbamin melengkapi lima besar dalam daftar ini. Ia dibeli Everton dari Mainz 05 pada musim panas 2019 lalu. Untuk menggaet jasa gelandang asal Pantai Gading itu, Everton mengeluarkan biaya hingga 25 juta euro atau sekitar Rp412 miliar.

Alih-alih bisa berkembang bersama The Toffees, yang terjadi justru sebaliknya. Gbamin gagal menjadi pilihan utama. Ia hanya bermain sebanyak delapan kali. Selebihnya, Gbamin dipinjamkan ke Locomotiv Moscow dan Trabzonspor.

Pembelian mahal yang dilakukan Everton tak sepenuhnya membuahkan hasil. Beberapa rekrutan The Toffees bahkan gagal membuktikan kualitasnya sehingga tak bertahan lama di Goodison Park.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team