Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Stadion San Siro, markas AC Milan (pixabay.com/tlemens)
potret Stadion San Siro, markas AC Milan (pixabay.com/tlemens)

AC Milan dikenal sebagai salah satu klub papan atas Eropa yang cukup aktif di bursa transfer, termasuk pada musim dingin. Klub asal Italia ini sering mendatangkan pemain dengan harga mahal demi memperkuat skuad mereka pada paruh musim. Langkah ini dilakukan untuk menjaga konsistensi performa agar mampu meraih hasil maksimal.

Rekrutan mahal AC Milan pada bursa transfer musim dingin diharapkan mampu memberikan dampak signifikan. Namun, terdapat pemain yang justru gagal memenuhi ekspektasi. Berikut lima pemain termahal yang dibeli Rossoneri pada bursa transfer musim dingin.

1. Lucas Paqueta (Rp647 miliar) tidak mampu beradaptasi dengan baik

Lucas Paqueta didatangkan AC Milan dari Flamengo pada Januari 2019 dengan mahar sekitar 38,4 juta euro atau Rp647 miliar. Gelandang asal Brasil ini diharapkan bisa menjadi kreator serangan bagi Rossoneri. Sebelum bergabung dengan Milan, Paqueta tampil impresif bersama Flamengo dan dianggap sebagai salah satu talenta muda berbakat.

Sayangnya, Paqueta gagal beradaptasi dengan baik di Serie A Italia. Selama 1,5 musim membela AC Milan, ia hanya mencatatkan 44 penampilan dengan torehan 1 gol dan 3 assist. Akhirnya, pemain berusia 27 tahun memutuskan untuk hengkang dari San Siro pada musim panas 2020.

2. Krzysztof Piatek (Rp590 miliar) sempat menunjukkan performa gemilang

Performa gemilang Krzysztof Piatek bersama Genoa mampu menarik perhatian AC Milan. Rossoneri memboyong penyerang asal Polandia ini dengan harga 35 juta euro atau Rp590 miliar pada Januari 2019. Piatek diproyeksikan untuk menggantikan Gonzalo Higuain yang dipinjamkan ke Chelsea.

Piatek mengawali kariernya di Milan dengan luar biasa. Ia mampu mencetak 11 gol dalam 21 laga pada 2018/2019. Namun, performanya menurun drastis pada musim berikutnya dengan hanya mencetak 5 gol 2019/2020. Pada Januari 2020, Piatek dilepas ke Hertha Berlin dengan biaya transfer 24 juta euro atau Rp404 miliar.

3. Santiago Gimenez (Rp539 miliar) mengawali kiprahnya dengan cukup apik

Santiago Gimenez menjadi incaran klub-klub besar Eropa berkat performa impresif yang ia tunjukkan di lini serang Feyenoord. Penyerang asal Meksiko ini memilih untuk bergabung dengan AC Milan pada bursa transfer musim dingin 2025. Ia didatangkan dengan biaya transfer 32 juta euro atau Rp539 miliar. 

Gimenez diharapkan menjadi solusi di lini depan AC Milan. Sejauh ini, pemain berusia 23 tahun tersebut mengawali kiprahnya bersama Rossoneri dengan cukup apik. Ia telah tampil dalam dua pertandingan di semua ajang dengan membukukan 1 gol dan 1 assist.

4. Mario Balotelli (Rp337 miliar) tidak mampu tampil konsisten

Mario Balotelli pertama kali bergabung AC Milan pada Januari 2013. Ia dibeli dari Manchester City dengan harga 20 juta euro atau Rp337 miliar. Striker kontroversial ini sebelumnya mengalami pasang surut selama membela Manchester City.

Balotelli tampil gemilang bersama Rossoneri pada musim perdananya dengan mencetak 12 gol dalam 13 pertandingan. Namun, Pemain asal Italia tersebut tidak mampu tampil konsisten. Balotelli akhirnya dijual ke Liverpool pada musim panas 2014 dengan harga 20 juta euro atau Rp337 miliar.

5. Jose Mari (Rp320 miliar) dianggap sebagai salah satu rekrutan gagal

Pada Januari 2000, AC Milan mendatangkan Jose Mari dari Atletico Madrid. Biaya transfer yang harus dikeluarkan Rossoneri adalah 19 juta euro atau Rp320 miliar. Pemain asal Spanyol ini diharapkan mampu menjadi tumpuan di lini serang Rossoneri

Sayangnya, Mari gagal memenuhi ekspektasi. Ia hanya mencetak 14 gol dalam 75 pertandingan bersama AC Milan. Mari dianggap sebagai salah satu rekrutan gagal Rossoneri. Ia sempat dipinjamkan ke Atletico Madrid sebelum akhirnya dilepas secara permanen ke Villarreal pada musim panas 2003.

Para pemain di atas didatangkan AC Milan dengan harga mahal. Kehadiran mereka tentu diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi permainan Rossoneri, Namun, tidak semua mampu menunjukkan kontribusi maksimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team