Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi stadion
ilustrasi stadion (unsplash.com/viennareyes)

Intinya sih...

  • Real Madrid memulai LaLiga 2025/2026 dengan 6 kemenangan beruntun.

  • Los Blancos hanya kebobolan tiga gol, Kylian Mbappe menjadi top skor sementara.

  • Sejarah menunjukkan bahwa tidak semua musim dengan awal yang baik berakhir dengan gelar juara.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Real Madrid membantai Levante dengan skor 4-1 pada pekan keenam LaLiga Spanyol 2025/2026, Rabu (24/9/2025) dini hari WIB. Hasil tersebut membuat Los Blancos menjaga rekor sempurna mereka pada musim ini. Tidak ada tim LaLiga lain yang mampu menyapu bersih enam pertandingan pertama dengan kemenangan.

Sementara itu, dalam sejarahnya sendiri, ini merupakan musim keenam Real Madrid mampu meraih kemenangan dalam enam pertandingan pertama di LaLiga. Sebelumnya, mereka melakukannya pada 1958/1959, 1961/1962, 1968/1969, 1987/1988, dan 2022/2023. Menariknya, tidak semuanya berakhir dengan gelar juara.

1. Real Madrid baru kebobolan tiga gol di LaLiga 2025/2026

Keperkasaan Real Madrid pada awal LaLiga 2025/2026 bukan hanya tampak dari enam kemenangan beruntun yang mereka raih, melainkan juga jumlah kebobolan yang rendah. Tim asuhan Xabi Alonso baru kecolongan tiga kali, sama seperti Barcelona. Selain kontra Levante, Real Madrid gagal menang cleansheet saat melawan Real Sociedad (2-1) dan Real Mallorca (2-1).

Sisanya, Dani Carvajal dan kolega mampu mengalahkan Osasuna dengan skor 1-0. Mereka lantas membantai Real Oviedo dengan skor 3-0 pada pekan kedua. Espanyol menjadi korban pada pekan kelima usai dibekuk dengan skor 2-0. Kylian Mbappe menyumbang tujuh gol selama periode ini yang sekaligus membuatnya menjadi top skor sementara di kompetisi.

2. Real Madrid tidak pernah cleansheet dalam enam pertandingan pertama di LaLiga 2022/2023

Berbanding terbalik dengan 2025/2026, Real Madrid meraih kemenangan dalam enam pertandingan pertama di LaLiga 2022/2023 tanpa mampu melengkapinya dengan cleansheet. Mereka mengalahkan Almeria (2-1), Celta Vigo (4-1), Espanyol (3-1), Real Betis (2-1), Real Mallorca (4-1), dan Atletico Madrid (2-1). Tren positif ini terhenti setelah bermain imbang 1-1 melawan Osasuna.

Sayangnya, Real Madrid gagal menjadi juara pada akhir musim. Mereka hanya bertengger di posisisi kedua dengan 78 poin, berselisih 10 angka dari Barcelona. Tim yang saat itu masih diperkuat Karim Benzema tersebut mengoleksi 24 kemenangan, 6 keimbangan, dan 8 kekalahan. Real Madrid hanya mampu menjuarai Copa del Rey pada musim ini.

3. Real Madrid mempertahankan gelar juara LaLiga pada 1987/1988

Real Madrid berstatus sebagai juara bertahan di LaLiga 1987/1988. Tim yang saat itu dilatih Leo Beenhakker tersebut mampu melanjutkan dominasi. Mereka mengalahkan Cadiz (4-0), Sporting Gijon (7-0), Real Zaragoza (7-1), Osasuna (3-0), Las Palmas (2-0), dan Sevilla (3-1).

Namun, tidak berhenti di situ, Real Madrid juga meraih kemenangan dalam dua pertandingan berikutnya. Mereka membekuk Espanyol (4-0) dan Valencia (2-0). Pada akhir musim, Manolo Sanchez dan kolega mampu mempertahankan gelar juara.

4. Real Madrid menjuarai LaLiga untuk kedelapan kali secara beruntun pada 1968/1969

Real Madrid mendominasi LaLiga pada periode 1960-an. Mereka menjadi juara untuk kedelapan kalinya secara beruntun pada 1968/1969. Skuad asuhan Miguel Munoz itu menuntaskan enam pertandingan pertama dengan kemenangan atas Espanyol (3-1), Deportivo La Coruna (4-2), Cordoba (2-0), Athletic Club (1-0), CD Sabadell (5-3), dan Valencia (1-0).

Real Madrid melanjutkan laju tersebut dengan kemenangan atas Real Sociedad (2-1), Atletico Madrid (1-0), dan Barcelona (2-1). Pontevedra menghentikan rekor kemenangan Real Madrid usai menahan mereka tanpa gol. Pada akhir musim, Real Madrid hanya menelan satu kekalahan. Mereka menyerah 0-1 dari Elche pada pekan ke-28.

5. Real Madrid hanya kebobolan dua gol pada 1961/1962

LaLiga 1961/1962 menjadi awal dari dominasi Real Madrid pada era 1960-an. Dalam enam pertandingan pertama pada musim ini, mereka bahkan hanya kebobolan dua gol. Itu terjadi pada pekan pembuka saat menaklukkan Elche dengan skor 3-1 dan pada pekan ketiga ketika menang atas Sevilla dengan skor 2-1.

Sisanya, Real Madrid sukses menang cleansheet atas Racing Santander (2-0), Real Sociedad (1-0), Barcelona (2-0), dan Athletic Club (2-0). Real Madrid memperpanjang rekor kemenangan ini hingga pekan kedelapan dengan menundukkan Tenerife (3-0) dan Real Zaragoza (2-1). Mereka gagal meraup poin penuh untuk kesembilan kalinya secara beruntun setelah kalah 0-1 dari Real Oviedo.

6. Real Madrid gagal menjuarai LaLiga 1958/1959

Real Madrid pertama kali menyapu bersih enam pertandingan pertama di LaLiga dengan kemenangan pada 1958/1959. Saat itu, mereka menang atas Las Palmas (2-1), Sporting Gijon (5-1), Celta Vigo (4-2), Osasuna (8-0), Real Betis (3-2), dan Real Zaragoza (3-1). Sebagai catatan, pada musim ini, Real Madrid berstatus sebagai juara bertahan di Liga Champions Eropa (UCL).

Laju kemenangan Real Madrid dihentikan rival abadinya, Barcelona. Mereka dipermalukan di Camp Nou dengan skor telak, 0-4. Pada akhir kompetisi, Barcelona pun sukses mengalahkan Real Madrid. Barca menjadi juara dengan catatan 24 kemenangan, 3 keimbangan, dan 3 kekalahan. Sementara Real Madrid hanya meraih 21 kemenangan, 5 keimbangan, dan 4 kekalahan.

Xabi Alonso harus tetap berhati-hati memimpin Real Madrid di LaLiga Spanyol 2025/2026. Meski berhasil mengawali enam pertandingan pertama dengan kemenangan, catatan ini tidak menjamin mereka bakal menjadi juara. Pengalaman klub pada 1958/1959 dan 2022/2023 telah membuktikannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team