Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cristiano Ronaldo (twitter.com/Cristiano)
Cristiano Ronaldo (twitter.com/Cristiano)

Mendapat pangggilan untuk membela tim nasional merupakan suatu kehormatan bagi pemain sepak bola. Sebab, selain karena rasa nasionalisme, seleksi juga dilakukan secara ketat. Tidak terkecuali di Eropa, benua dengan tingkat perkembangan sepak bola yang pesat.

Selama ini, negara-negara Eropa memang lebih mendominasi sepak bola di dunia. Banyak tim nasional dari Benua Biru yang tampil menonjol di kompetisi internasional. Deretan pemainnya pun punya nama besar.

Melansir data dari situs resmi UEFA, berikut enam pemain Eropa dengan caps terbanyak sejauh ini!

1. Cristiano Ronaldo (198 caps)

Cristiano Ronaldo (twitter.com/Cristiano)

Hingga saat ini, Cristiano Ronaldo belum tergeser dari singgasananya sebagai pemain dengan caps terbanyak di Eropa. Bahkan, kapten Timnas Portugal tersebut mampu memecahkan rekor dunia. Ia melibas rekor pemain Kuwait, Bader Al-Mutawa (196 caps).

Setelah tampil dua kali di Kualifikasi Piala Eropa 2024, CR7 sekarang telah mencapai 198 penampilan untuk Timnas Portugal. Dalam dua pertandingan tersebut, ia berhasil menciptakan brace dan koleksi golnya kini menembus 122 gol.

2. Sergio Ramos (180 caps)

Sergio Ramos (twitter.com/SEFutbol)

Timnas Spanyol terkahir kali memanggil Sergio Ramos di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Bek berusia 36 tahun tersebut tampil dua kali menghadapi Timnas Yunani dan Timnas Kosovo pada Maret 2021. Itu pun diturunkan selama 45 menit dan 4 menit saja.

Meski demikian, sebelumnya Ramos merupakan pemain belakang andalan Timnas Spanyol. Ia tercatat sudah memainkan 180 pertandingan, mencetak 23 gol, dan membuat 8 assist. Bersamaan dengan itu, trofi Piala Dunia 2010 Afrika Selatan dan dua trofi Piala Eropa (2008 dan 2012) sukses direngkuh.

3. Gianluigi Buffon (176 caps)

Gianluigi Buffon (twitter.com/gianluigibuffon)

Gianluigi Buffon merupakan salah satu pesepak bola tertua di Eropa yang masih aktif bermain hingga saat ini. Usianya sekarang sudah menginjak 45 tahun. Jadi, tak heran kalau penjaga gawang satu ini memiliki 176 caps dan 77 clean sheet untuk Timnas Italia.

Pada 2006 silam, Buffon jadi kiper utama kala Timnas Italia merengkuh gelar Piala Dunia di Jerman. Namun, lantaran sudah tua, kini sang pemain tidak lagi mendapat panggilan timnas sejak terakhir kali tampil pada 2018.

4. Iker Casillas (167 caps)

Iker Casillas (twitter.com/EURO2024)

Iker Casillas punya karier yang cukup mentereng pada masanya, termasuk pula di level timnas. Namanya ikut tercatat saat Spanyol meraih gelar Piala Dunia 2010 Afrika Selatan dan dua gelar Piala Eropa pada 2008 dan 2012.

Legenda yang pensiun pada 2020 ini aktif di Timnas Spanyol sejak debut pada 2000 silam. Ia berhasil menorehkan 102 clean sheet dalam 167 penampilan serta tercatat bermain selama 13.338 menit di lapangan.

5. Vitalijs Astafjevs (166 caps)

Vitalijs Astafjevs (uefa.com)

Latvia merupakan negara di bagian Eropa Utara yang jarang terdengar di sepak bola dunia. Namun, salah satu legendanya, Vitalijs Astafjevs, tercatat sebagai salah satu pemain dengan caps terbanyak di Benua Biru. Sang pemain mampu mengoleksi 166 penampilan internasional. 

Astafjevs pernah memimpin Timnas Latvia di Piala Eropa 2004. Ia tampil sebagai kapten sebanyak tiga kali menghadapi Timnas Ceko, Timnas Jerman, dan Timnas Belanda. Sayang, Timnas Latvia saat itu tidak lolos dari babak penyisihan grup. 

6. Luka Modric (163 caps)

Luka Modric (instagram.com/lukamodric10)

Luka Modric berhasil mengangkat negaranya ke level yang lebih tinggi. Ia memimpin timnya pada 2018 menjadi runner-up Piala Dunia. Padahal, sejak 1998, Timnas Kroasia kesulitan lolos dari fase grup.

Tidak berhenti sampai di situ, Kroasia finis di posisi ketiga di Piala Dunia 2022 Qatar. Modric berperan besar dalam prestasi tersebut. Pemain berusia 37 tahun itu kini tercatat telah membela negaranya dalam 163 penampilan dengan koleksi 23 gol dan 25 assist.

Meskipun 4 dari 6 pemain di atas masih aktif di lapangan, tetapi usia mereka sudah tua. Waktu mereka di sepak bola profesional mungkin sebentar lagi. Namun, regenerasi siap menyambut. Kebetulan Eropa memang terus melahirkan talenta-talenta muda untuk menggantikan peran pemain-pemain yang sudah tua. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team