Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Said Benrahma (twitter.com/BrentfordFC)
Said Benrahma (twitter.com/BrentfordFC)

Brentford merupakan salah satu tim promosi di Premier League musim ini. Di antara dua tim lainnya, Watford dan Norwich City, The Bees menjadi yang paling kompetitif karena hingga kini bisa duduk di peringkat 12. Padahal, mereka adalah yang paling lama tidak merasakan atmosfer kasta teratas, yaitu sejak 76 tahun silam atau pada musim 1946/1947.

Periode yang panjang tersebut jelas membuat banyak pemainnya memilih untuk pergi demi bisa lebih cepat bermain di Premier League. Setidaknya, ada enam mantan pemain mereka yang terlebih dahulu merasakan Premier League dengan cara membela klub lain. Siapa saja?

1. Ollie Watkins (Aston Villa)

Ollie Watkins (twitter.com/BrentfordFC)

Ollie Watkins bermain untuk Brentford selama tiga musim, yaitu pada periode 2017--2020. Kala itu, striker kelahiran 30 Desember 1995 ini didatangkan dari klub League Two, Exeter City. Selama periode tersebut, pemain asal Inggris ini tampil sebanyak 149 kali dengan torehan 49 gol.

Di Championship musim 2019/2020, Watkins menjadi pencetak gol terbanyak kedua dengan 25 gol, hanya kalah satu buah saja dari Aleksandar Mitrovic. Penampilan apik tersebut membuat Aston Villa rela merogoh kocek hingga 590,98 miliar rupiah demi menebusnya. Angka tersebut juga menjadikannya sebagai penjualan termahal ketiga sepanjang sejarah Championship.

Kini, dua musim berjalan bersama Villa, pemain dengan tinggi 1,8 meter ini telah bermain sebanyak 56 kali dengan 21 gol. Ia juga telah mengecap 5 caps bersama tim nasional Inggris. Sayang, pada Minggu (2/1/22) kala kedua tim bertemu dengan Brentford keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1, Watkins tidak bermain.

2. Ezri Konsa (Aston Villa)

Ezri Konsa (twitter.com/BrentfordFC)

Ezri Konsa yang merupakan rekan setim Watkins di Aston Villa juga merupakan mantan pemain Brentford. Mereka bahkan pernah bermain bersama selama satu musim sebelum Konsa hengkang ke Villa terlebih dahulu pada 2019. Dibeli dari Charlton Athletic pada 2018 dengan hanya 49,54 miliar rupiah, bek tengah ini dijual setahun kemudian hampir lima kali lipat, 231,18 miliar rupiah.

Satu musim bersama Brentord, Konsa bermain sebanyak 47 kali dengan koleksi 1 gol. Sementara bersama Aston Villa sejauh ini, pemain kelahiran 23 Oktober 1997 ini telah mencatatkan 87 penampilan dengan 6 gol dan 2 assist. Berbeda dengan Watkins, Konsa tampil penuh kala timnya dikalahkan mantan timnya pada Minggu (2/1/22) lalu.

3. Said Benrahma (West Ham United)

Said Benrahma (twitter.com/BrentfordFC)

Said Benrahma bergabung dengan West Ham pada paruh pertama musim 2020/2021 lalu. Awalnya dengan status pinjaman, barulah di paruh kedua The Hammers merekrutnya secara permanen dengan mahar mencapai 401,52 miliar rupiah. Winger lincah asal Aljazair ini sendiri didatangkan Brentford dari OGC Nice pada 2018 hanya senilai 29,55 miliar rupiah.

Bersama Brentford di Championship, pemain kelahiran 10 Agustus 1995 ini bermain sebanyak 76 kali dengan torehan 27 gol dan 25 assist. Sementara dua musim di Premier League bersama West Ham, ia telah mengoleksi 50 penampilan dengan sumbangan 6 gol dan 10 assist. Bermain penuh 90 menit, Benrahma harus mengakui keunggulan mantan timnya kala West Ham ditaklukkan dengan skor 2-1 pada 3 Oktober 2021 lalu.

4. Neal Maupay (Brighton & Hove Albion)

Neal Maupay (twitter.com/BrentfordFC)

Maupay menjadi salah satu pencetak gol kala Brighton menang atas Brentford dengan skor 2-0 pada 27 Desember 2021 lalu. Striker asal Perancis tersebut tidak berselebrasi dan mengungkapkan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk penghormatan kepada mantan klubnya tersebut. Menurutnya, Brentford menjadi tim yang memberinya kesempatan di saat tidak ada satu pun tim yang ingin merekrutnya.

Sebelum dijual ke Brighton pada 2019 dengan biaya 386,25 miliar rupiah, Brentford merekrutnya dari Saint-Etienne pada 2017 lalu dengan mahar hanya 34,76 miliar. Mereka menjadikannya pilihan utama yang terlihat dari catatan 95 penampilan, 41 gol, dan 14 assist. Kini, bersama Brighton, pemain kelahiran 14 Agustus 1996 ini telah tampil sebanyak 92 kali dengan torehan 25 gol dan 6 assist.

5. James Tarkowski (Burnley)

James Tarkowski (twitter.com/BrentfordFC)

James Tarkowski telah bermain di Premier League sejak musim 2016/2017 bersama Burnley. Hingga kini, pemain kelahiran 19 November 1992 ini telah bermain sebanyak 175 kali dan mencatatkan diri sebagai salah satu bek tengah berkualitas. Pada 2018 lalu, pemain asal Inggris ini bahkan pernah dua kali tampil untuk negaranya.

Brentford menjadi tim tempat sang pemain mengasah kemampuannya tersebut. Ia dibeli dari klub League One, Oldham Athletic, pada Januari 2014. Dua musim di Championship, Tarkowski bermain sebanyak 59 kali bersama Brentford. Barulah ia dibeli Burnley pada Februari 2016 yang kala itu juga masih bermain di kompetisi yang sama.

6. Stuart Dallas (Leeds United)

Stuart Dallas (twitter.com/BrentfordFC)

Sejak kembali ke Premier League pada musim 2020/2021, banyak orang yang terpukau oleh permainan Leeds United. Salah satu pemain yang menonjol adalah Stuart Dallas. Selain bisa bermain di berbagai posisi, pemain asal Irlandia Utara ini juga memiliki daya jelajah yang begitu tinggi. Pemain kelahiran 19 April 1991 ini sendiri telah membela Leeds sejak 2015.

Sebelum itu, Dallas bermain bagi Brentford, bahkan kala tim tersebut masih bermain di League One. Ia direkrut dari klub League Two, Northampton, pada 2013. Total, selama kebersamaannya dengan Brentord, Dallas bermain sebanyak 75 kali dengan torehan 9 gol dan 4 assist.

 

Di dalam tim Brentford saat ini, ada nama-nama pemain yang juga tampil apik dan menyita perhatian, seperti Ivan Toney, Vitaly Janelt, Yoanne Wissa, atau Sergi Canos. Akankah mereka mengikuti keenam enam di atas dan melanjutkan karier di Premier League bersama klub lain? Menarik untuk ditunggu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team