Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Aksi pemain PSM Makassar yakni Tito Okello (kiri) dalam laga pekan ke-8 BRI Liga 1 2024/25 melawan Madura United yang berlangsung di Stadion Batakan Balikpapan pada Jumat 18 Oktober 2024. (Dok. PT Liga Indonesia Baru)

Buat kamu yang suka menonton sepak bola, suara-suara para komentator mungkin sudah tak asing didengar. Dari momen-momen seru di lapangan hingga analisis mendalam tentang taktik permainan, mereka telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman menonton.

Setiap gol, pelanggaran, dan momen penting lainnya diwarnai dengan narasi yang penuh emosi, sehingga membuat pertandingan semakin hidup dan semangat.

Dengan gaya dan keunikan masing-masing, komentator telah memberikan dampak besar dalam meningkatkan pengalaman menonton.

Di bawah ini sudah IDN Times rangkum 7 komentator legendaris seperti Martin Tyler dan John Motson. Simak, yuk!

1. Jim Beglin

Komentator Sepak Bola Jim Beglin (twitter.com/jimbeglin)

Jim Beglin merupakan seorang komentator sepak bola asal Irlandia yang dikenal luas di dunia olahraga. Sebelum menjadi komentator, ia memulai kariernya sebagai pemain profesional.

Beglin tercatat pernah bermain untuk Shamrock Rovers, Leeds United, Plymouth Argyle, Blackburn Rovers, dan juga Liverpool, selama altif jadi pemain. Pria berusia 61 tahun ini pernah berposisi sebagai bek kiri di Liverpool pada periode 1983 hingga 1989.

Namun, ia memutuskan pensiun pada 1991, saat berusia 27 tahun. Beglin terpaksa gantung sepatu karena mengalami cedera pada lututnya.

Beglin memiliki segudang pengalaman sebagai komentator. Ia sekarang manjadi co-commentator untuk BT Sport, Premier League Productions, dan CBS Sports. Ia juga pernah menjadi komentator di RTÉ untuk Piala Dunia FIFA 2014.

Untuk yang pernah main game Pro Evolution Soccer (PES) suaranya mungkin tidak asing lagi. Beglin pernah menjadi co-commentator bersama dengan rekannya, Jon Champion sejak PES 2011. Dia berganti partner dengan Peter Drury pada PES edisi 2016.

Beglin kini masih aktif sebagai komentator dan terus memberikan analisis di berbagai pertandingan, terutama Liga Inggris.

2. Clive Tyldesley

Komentator Sepak Bola Clive Tyldesley (twitter.com/clivetyldesley)

Clive Tyldesley merupakan komentator sepak bola asal Inggris yang terkenal, terutama karena karya-karyanya di ITV. Namun, dia mengumumkan bahwa dirinya tidak lagi bekerja untuk ITV setelah 28 tahun mengisi suara di saluran tersebut.

Melansir Football London, dalam sebuah wawancara dengan Daily Mail, Tyldesley menceritakan bagaimana dia diberitahu bahwa kontraknya tidak akan diperpanjang setelah 28 tahun bekerja di ITV, ia sudah tahu berita itu selama lima hingga enam minggu.

Setelah meninggalkan ITV, Tyldesley terus aktif di dunia sepak bola dengan menjadi komentator lepas dan terlibat dalam berbagai proyek terkait olahraga. Dia juga aktif di media sosial, di mana ia berbagi pandangan dan analisis tentang pertandingan dan perkembangan sepak bola.

Tyldesley dikenal dengan gaya komentarnya yang penuh semangat dan pengetahuan mendalam tentang permainan. Ia telah meliput tujuh belas laga final terakhir Liga Champions. 

Pria berusia 70 tahun ini masih aktif dalam dunia penyiaran olahraga. Dia sering muncul sebagai komentator tamu di berbagai platform dan acara, termasuk di saluran-saluran radio dan podcast sepak bola.

Tyldesley mengungkapkan di podcast barunya "The Football Authorities" bersama Martin O'Neill bahwa dia telah menandatangani kontrak selama empat tahun untuk mengomentari Liga Champions di CBS Amerika.

3. Alan Smith

Komentator Sepak Bola Alan Smith (twitter.com/9smudge)

Alan Smith merupakan mantan pemain sepak bola profesional asal Inggris dan sekarang berkarier sebagai komentator dan analis sepak bola. Ia ini mantan penyerang Arsenal serta Leicester City yang beberapa kali bermain untuk Timnas Inggris.

Alan Smith memulai karier profesionalnya di Leicester City, di mana ia bermain dari tahun 1982 hingga 1987. Setelah itu, ia bergabung dengan Arsenal dan bermain di klub tersebut dari tahun 1987 hingga 1995.

Ia mencetak 115 gol untuk Arsenal. Melansir Arsenal, ia menduduki peringkat ke-27 dalam daftar 50 pemain terbaik Arsenal sepanjang masa.

Setelah pensiun, Smith meniti kariernya di dunia penyiaran. Saat ini ia bekerja sebagai komentator di Sky Sports dan pernah menjadi komentator selama delapan edisi di game FIFA EA Sports.

4. Peter Drury

Komentator Sepak Bola Peter Drury (youtube.com/Skysportspremierleague)

Komentator ikonik asal Inggris ini dikenal luas karena sering bertugas di Premier League (EPL). Ia juga kebagian peran di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan untuk pertandingan perdana tuan rumah melawan Meksiko.

Saat itu, Siphiwe Tshabalala berhasil mencetak gol pembuka yang membuat negaranya unggul pada menit ke-55. Drury pun melontarkan komentar ikonik yang membuat gol tersebut terasa semakin spesial.

Drury kembali ditugaskan pada gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar, di mana ia memberikan komentar pada laga Belanda melawan Senegal. Seperti biasa, ia selalu membuat pertandingan jadi lebih semarak dan hidup.

Salah satu alasan mengapa Peter Drury begitu dihargai adalah kemampuannya dalam memilih diksi yang indah.

Momen terbaiknya terjadi saat ia menjadi komentator pertandingan antara AS Roma melawan Barcelona, ketika AS Roma berhasil comeback berkat gol dari Kostas Manolas. Saat itu, Drury mengucapkan, “Roma have risen from their ruins. Manolas the Greek god in Rome,” yang membuat momen itu semakin berkesan bagi para penonton.

Saat ini, ia bekerja di NBC Sports serta Sky Sports dan terlibat dalam siaran untuk berbagai liga seperti Premier League, Champions League, Europa League, CBS Sport, setelah sebelumnya berkarier di BBC Radio pada 1990-1998 dan ITV Sport pada 1998.

5. Martin Tyler

Komentator Sepak Bola Martin Tyler (youtube.com/Skysportsfootball)

Nama Martin Tyler juga merupakan sosok yang sangat legendaris dalam dunia komentator sepak bola Inggris. Pria berusia 79 tahun ini selalu memberikan pengalaman yang membangkitkan semangat saat menyiarkan pertandingan sepak bola.

Tyler memulai karier pasca-kuliah di bidang jurnalisme dengan membantu menulis "Book of Football" karya Marshall Cavendish dan bekerja sebagai penulis bayangan untuk kolom Jimmy Hill di London Times.

Ia pertama melakukan debutnya dalam ajang The Big Match London Television Network di stadium The Dell pada Desember 1974, yakni pertandingan antara Southampton dan Sheffield Wednesday.

Salah satu momen terbaiknya adalah saat membawakan pertandingan Manchester City vs QPR. Saat Aguero mencetak gol kemenangan yang menghantarkan ManCity menjadi juara English Premier League (EPL) di menit akhir, Martin Tyler sontak berteriak, “AGUEROOOOOOO!  I swear, you’ll never see anything like this ever again,”  yang semakin membuat penonton menjadi merinding menikmati momen menegangkan tersebut.

Tyler juga menjadi komentator utama seri game FIFA dari tahun 2005 hingga 2020. Dia bekerja sama dengan Andy Gray antara tahun 2005 dan 2010, lalu bersama Alan Smith dari tahun 2011 hingga 2020.

6. John Motson

Komentator Sepak Bola John Motson (youtube.com/bbcsport)

Selama kariernya menjadi komentator, John Motson pernah meliput 10 Piala Dunia, 10 Kejuaraan Eropa, 29 final Piala FA, dan lebih dari 200 pertandingan Inggris. Motson yang juga dikenal dengan panggilan "Motty" merupakan salah satu komentator di Inggris yang suaranya paling dikenal.

Motson bisa dibilang sosok senior yang telah menitik karier sebagai komentator sepak bola sejak tahun 1971.

Ia memulai kariernya di dunia jurnalistik saat menjadi reporter surat kabar di Barnet dan di Sheffield Morning Telegraph. Pada 1968, ia lalu bergabung dengan BBC sebagai presenter olahraga di Radio 2, setelah sebelumnya bekerja sebagai feelancer di BBC Radio Sheffield.

Suara Motson acap terdengar di sejumlah video game FIFA antara tahun 1996 dan 2008. Namun, pada 23 Februari 2023, dia meninggal dunia pada usia 77 tahun.

"John Motson adalah raksasa dalam dunia penyiaran dengan karier yang berlangsung lebih dari 50 tahun, dan suaranya yang khas telah menyatu dengan begitu banyak momen sepak bola yang hebat," kata Direktur BBC Sport, Barbara Slater, dilansir BBC.

Motson juga mendapat penghargaan di British Academy Television Awards pada 2018 untuk "kontribusi luar biasa dalam penyiaran olahraga."

"Saya kehilangan seorang teman, yang pertama dan terpenting, tetapi pengaruh John Motson sangat luas, begitu khasnya suaranya dan gaya komentarnya, saya pikir ribuan orang yang tidak pernah bertemu dengannya akan merasa seolah-olah mereka juga telah kehilangan seorang teman," ujar Clive Tyldesley, komentator yang bekerja bersama Motson di BBC pada tahun 1990-an.

Martin Tyler juga turut mengatakan kepada BBC Radio 5 Live, "John adalah pembentuk standar bagi kita semua. Kami semua mengaguminya - ketekunan, dedikasi, dan pengetahuannya. Dia adalah penyiar yang sangat serius tetapi juga orang yang menyenangkan saat berada di sekitarnya."

7. Brian Moore

Komentator sepak bola, Brian Moore, saat mengisi acara The Big Match (youtube.com/bogginmashups)

Banyak yang menjulukinya "bapak komentar sepak bola Inggris." Moore telah meliput sembilan Piala Dunia FIFA dan lebih dari dua puluh final kejuaraan Piala selama kariernya yang panjang. Namun, Brian Moore telah meninggal dunia di usia 69 tahun pada 2001. 

Brian Moore memulai kariernya di dunia pers. Pekerjaan pertamanya adalah sebagai sub-editor di majalah bulanan World Sports pada 1954. Setelah itu, ia bekerja di The Exchange Telegraph selama dua tahun, sebelum bergabung dengan The Times pada 1958.

Pada tahun 1961, Moore menjadi komentator dan presenter sepak bola di BBC Radio, serta menjadi koresponden sepak bola pertama di BBC pada tahun 1963. Ia menjadi salah satu komentator saat Inggris memenangkan Piala Dunia 1966, bersama Alan Clarke dan Maurice Edelston.

Moore juga meliput Final Piala FA dari tahun 1964 hingga 1967, serta kemenangan Piala Eropa untuk Tottenham Hotspur pada 1963, West Ham United pada 1965, dan Celtic pada 1967.

Walaupun lebih dikenal sebagai komentator, Moore juga membawakan beberapa acara olahraga lainnya di ITV, termasuk program pra-pertandingan "On the Ball" dan acara mingguan "The Big Match".

Brian Moore juga memproduksi acara "Big League Soccer" pada 1970-an dan 1980-an, yang ditayangkan di Australia dan New Zealand. Di akhir tahun 1970-an, ia membuat serial dokumenter untuk ITV berjudul "Brian Moore Meets...", dengan tamu seperti Kevin Keegan, Niki Lauda, dan Björn Borg.

 

Penulis: Syifa Putri Naomi

Editorial Team