7 Pemain Terakhir yang Pernah Membela Manchester United dan Tottenham

English Premier League (EPL) musim 2023/2024 telah menginjak pekan ke-21. Pertemuan antara Manchester United dan Tottenham Hotspur yang berlangsung pada Minggu (14/1/2024) WIB menjadi salah satu pertandingan seru yang berakhir imbang, 2-2. Dengan hasil ini, Setan Merah saat ini bertengger di peringkat ketujuh klasemen sementara, sedangkan Spurs tetap berada di posisi kelima klasemen.
Sepanjang sejarah kedua klub, tercatat beberapa pemain pernah membela kedua kesebelasan. Mereka menjadi bagian penting bagi kedua klub dalam mengarungi kompetisi hingga meraih prestasi. Siapa saja mereka dan seperti apa kiprah para pemain ini selama berseragam Manchester United dan Tottenham Hotspur?
1. Sergio Reguilon mampu jalankan tugas sebagai pemain pinjaman Manchester United
Sergio Reguilon pertama kali menjejakkan kakinya di Inggris ketika dibeli Tottenham Hotspur dari Real Madrid pada 2020. Pemain asal Spanyol cukup sering diberikan kesempatan bermain dengan turun di 67 pertandingan bersama Spurs. Pada musim 2022/2023, ia dipinjamkan kepada Atletico Madrid selama semusim.
Baru 2 bulan kembali dari masa peminjaman, Reguilon kemudian kembali dipinjamkan ke Manchester United pada September 2023. Keputusan tersebut diambil karena Setan Merah saat itu mengalami badai cedera. Semasa di sana, ia dianggap mampu menjalankan perannya sebagai bek kiri. Namun, Pelatih Erik ten Hag memutuskan untuk tidak memperpanjang masa peminjamannya sehingga dirinya kembali ke Tottenham pada Januari 2024.
2. Christian Eriksen jadi andalan lini tengah bagi kedua klub
Christian Eriksen dibeli oleh Tottenham Hotspur dari Ajax Amsterdam senilai 14,15 juta euro atau setara Rp241 miliar pada 2013. Semasa membela The Lilywhites, pemain internasional Denmark ini menjadi pilar utama di lini tengah dengan bermain sebanyak 305 kali dengan mencetak 69 gol dan 90 assist. Meski tak sekali pun meraih trofi, ia memiliki peran penting dalam keberhasilan klub saat melangkah ke babak final Liga Champions Eropa pada 2018/2019.
Eriksen kemudian berlabuh ke Manchester United pada 2022 dengan status bebas transfer dari Brentford. Sempat diragukan kembali ke performa terbaiknya setelah mengalami cardiac arrest pada 2021, ia justru mampu membuktikan diri sebagai pemain gelandang yang mumpuni. Hal ini dibuktikan ketika dirinya mampu mengantarkan Setan Merah menjuarai Carabao Cup setelah 7 tahun puasa gelar pada 2023.
3. Michael Carrick dibajak Manchester United setelah tampil gemilang bersama Tottenham
Michael Carrick merupakan produk akademi West Ham United yang dipromosikan ke tim senior pada 1999. Performa ciamiknya sewaktu membela The Hammers membuat Tottenham Hotspur meminangnya pada 2004. Pada musim pertamanya bersama Spurs, ia langsung membuktikan diri sebagai penggawa penting di lini tengah hingga mencatatkan diri sebagai pencetak assist terbanyak bagi klub.
Carrick lalu direkrut Manchester United pada 2006 sebagai pengganti Roy Keane yang pada tahun itu memutuskan pensiun. Ia juga mewarisi nomor punggung 16 milik Keane. Di bawah asuhan Sir Alex Ferguson, ia menjelma pemain yang tak tergantikan di lini tengah. Hal ini dibuktikan dengan dirinya tampil dalam 406 pertandingan dan meraih berbagai trofi kejuaraan selama 12 tahun berseragam Manchester United.
4. Zeki Fryers tak mampu mencapai potensinya selama berkarier di kedua klub
Zeki Fryers bisa dibilang menjadi salah satu pemain akademi yang gagal di Manchester United. Walaupun telah melakoni enam pertandingan di level senior, pemain yang berposisi bek kiri ini tak sempat diorbitkan ke tim utama. Dirinya lalu pindah ke klub Belgia, Standard Liege, pada 2012 dengan status bebas transfer.
Hanya bertahan setengah musim di Belgia, Fryers lalu kembali ke Inggris saat dibeli Tottenham Hotspur pada Januari 2013. Namun, kariernya di Spurs tidak berjalan mulus. Ia hanya tampil sebanyak 15 kali di semua kompetisi selama 1,5 musim. Pada 2014, Fryers pindah ke Crystal Palace, tetapi dirinya juga tak mampu mendapatkan tempat di tim utama. Ia lebih banyak menghabiskan kariernya sebagai pemain pinjaman ke berbagai klub.
5. Dimitar Berbatov tampil tajam di Manchester United seperti saat ia membela Tottenham
Dimitar Berbatov mengawali kariernya di Inggris ketika dipinang Tottenham Hotspur dari Bayer Leverkusen seharga 15,7 juta euro (Rp267,4 miliar) pada 2006. Pemain asal Bulgaria ini langsung menunjukkan kualitasnya sebagai striker tajam. Selama 2 musim bersama Spurs, ia berhasil mencetak 46 gol dan 29 assist. Berkat penampilan impresifnya ini, dia dinobatkan sebagai pemain terbaik klub pada musim keduanya.
Moncer bersama Tottenham, Berbatov kemudian ditebus cukup mahal oleh Manchester United pada 2008. Ia pun berhasil membuktikan diri dengan raihan berbagai trofi kejuaraan dan prestasi individu selama 4 musim merumput di Old Trafford. Ini termasuk ketika dirinya menjadi top skor Premier League pada musim 2010/2011 dengan mencetak 20 gol.
6. Louis Saha tak mampu mengulangi kesuksesannya di Manchester United saat membela Tottenham
Louis Saha bergabung dengan Manchester United pada 2004 setelah dibeli dari Fulham. Ia kala itu menjelma sebagai duet maut di lini depan Setan Merah bersama Ruud van Nistelrooy. Pemain asal Prancis ini berhasil melesakkan 42 gol dan 17 assist dalam 124 penampilannya selama 4,5 membela Setan Merah.
Louis Saha sempat bermain selama 3,5 musim untuk Everton sebelum akhirnya pindah ke Tottenham Hotspur pada bursa transfer musim dingin 2012. Namun, kariernya di Spurs hanya seumur jagung. Ia hanya bertahan setengah musim dan tampil sebanyak 12 kali dengan mencetak 4 gol.
7. Berhasil buktikan diri saat dipinjamkan kepada Tottenham, Fraizer Campbell malah dijual
Fraizer Campbell merupakan pemain jebolan akademi Manchester United pada era Sir Alex Ferguson. Namun, ia gagal menembus skuad utama dengan hanya turun di empat pertandingan di level senior. Dirinya menjadi pemain muda yang berkutat dengan masa peminjaman ke berbagai klub, salah satunya saat dipinjamkan kepada Tottenham Hotspur selama semusim pada 2008/2009.
Sewaktu dipinjamkan, performa Campbell dinilai cukup baik bersama Tottenham. Ia tampil dalam 22 pertandingan di semua ajang dengan mencetak 3 gol dan 4 assist. Setelah selesai menjalani masa peminjaman, Manchester United memutuskan untuk menjualnya kepada Sunderland pada Juli 2009.
Pertandingan antara Manchester United dan Tottenham Hotspur pada paruh kedua musim 2023/2024 ini menjadi pertemuan ke-161. Para pemain yang pernah membela kedua klub ini menjadi sejarah tersendiri dalam perseteruan mereka selama bertahun-tahun.