Akhir Pahit Eden Hazard, Cedera Mengakhiri Segalanya

Jakarta, IDN Times - Eden Hazard akhirnya memutuskan pensiun dini saat usianya masih 32 tahun. Setelah dihantam cedera bertubi-tubi, dia pada akhirnya menyerah dan memprioritaskan kesehatannya.
Bagi Hazard, keputusan pensiun yang diambil sekarang sudah tepat. Sebab, kondisi tubuhnya sudah tak bisa dipaksakan. Makanya, dia merasa harus mendengarkan dirinya.
Akhirnya begitu pahit buat Hazard. Bagaimana tidak, di masa jayanya, Hazard dikenal sebagai salah satu pemain terhebat dunia.
1. Penyihir di Chelsea
Selama membela Chelsea, Hazard telah memberikan segalanya. Dia dikenal sebagai penyihir lapangan selama berlaga di Premier League.
Trik, kecepatan, eksplosivitas, hingga kecerdasannya membuat lawan-lawan ketakutan. Buah dari sederet kelebihannya, Hazard membawa Chelsea memenangkan dua gelar Premier League, satu trofi Piala FA, hingga dua mahkota Liga Europa.
Hazard juga berhasil menyabet sejumlah gelar prestisius seperti Premier League Player of the Season sekali hingga UEFA Europa League Player of the Season sekali.
Sederet penghargaan ini menjadi bukti, Chelsea gak salah membeli Hazard dari LOSC Lille. Dan memang, ketika masih membela Lille, Hazard sudah berstatus sebagai wonderkid.