Victor Boniface dijaga ketat oleh dua bek Atalanta pada babak kedua. (uefa.com)
Manajer Bayer Leverkusen, Xabi Alonso, memasang starting line-up dengan tanpa striker. Ia memutuskan memainkan Amine Adli di lini depan bersama dengan pemain yang sebenarnya berposisi sebagai bek kiri, Alejandro Grimaldo. Langkah ini terbukti tidak berjalan dengan baik pada babak pertama.
Dilansir Fotmob, secara statistik, Leverkusen memang menguasai bola 66 persen dan mencatat 86 persen akurasi operan. Akan tetapi, ketidakhadiran striker membuat Leverkusen sulit mengkonversi umpan matang menjadi peluang mencetak gol. Sebab, mereka hanya menciptakan 4 tembakan dan 2 di antaranya mengarah ke gawang. Itu pun tidak begitu membahayakan kiper Atalanta, Juan Musso. Sementara itu, Atalanta yang hanya menguasai 34 persen bola, mampu melepaskan 6 tembakan, 4 mengarah ke gawang, dan 2 menghasilkan gol.
Padahal, Leverkusen memiliki dua striker yang tengah dalam performa terbaik, Victor Boniface dan Patrick Shick. Keduanya merupakan tipe striker murni yang punya kemampuan penyelesaian umpan apik. Boniface mencetak 5 gol dalam 8 laga, sementara Shick menorehkan 5 gol dalam 9 pertandingan Europa League pada 2023/2024.
Alonso yang menyadari strateginya tidak berjalan di babak pertama, langsung memasukkan Boniface pada awal babak kedua dan Shick pada menit ke-81. Akan tetapi, perubahan tersebut gagal mengubah jalannya pertandingan bagi Leverkusen. Mereka malah kebobolan lagi oleh Ademola Lookman pada menit ke-75.