5 Alasan Erik ten Hag Bakal Jadi Pelatih Sempurna Bagi ManUnited

Pekan ke-9 Premier League menjadi mimpi buruk bagi pasukan Ole Gunner Solskjaer. Setan Merah dibantai Liverpool dengan skor 0-5 di Old Trafford. Kekalahan ini membuat posisi Ole Gunnar Solksjaer terancam pemecatan dan memunculkan beberapa nama sebagai penggantinya, salah satunya adalah pelatih Ajax, Erik ten Hag. Saat ini manajemen MU masih memberikan kesempatan Solksjaer dalam beberapa laga ke depan.
MU menempati peringkat ke-5 dengan 17 poin, tertinggal cukup jauh hingga delapan poin dari Chelsea di urutan pertama. Dengan performa klub yang naik turun, tampaknya tinggal menunggu waktu kapan Solksjaer akan lengser. Jika ini terwujud, Erik ten Hag adalah sosok paling tepat sebagai penggantinya. Kenapa? Ini lima alasannya.
1. Torehan impresif bersama Ajax
Erik ten Hag mulai dikenal dunia ketika membawa Ajax lolos ke semifinal Liga Champions musim 2018/19. Dalam perjalanannya, mereka sukses menyingkirkan tim-tim besar seperti Real Madrid dan Juventus. Pelatih asal Belanda ini juga sukses mempersembahkan 2 gelar Eredivisi dan 2 gelar Piala Liga sejak menangani klub pada 2017 lalu. Tak hanya itu, ten Hag juga mampu menerapkan gaya bermain yang menyerang dan atraktif.
Ia memiliki gaya permainan seperti Guardiola, menekankan penguasaan bola dan sepak bola bertempo tinggi. Ini tidak lepas dari perannya sebagai asisten Guardiola saat menangani Bayern Munchen. Ini tampak jelas dari performa Ajax di musim ini sebagai klub kedua tertajam di Eropa. Ajax sudah mengoleksi 37 gol dan hanya kebobolan dua gol dari 11 laga Eredivisi
2. Bereuni dengan Donny van de Beek
Sejak kehadirannya di Old Trafford pada musim lalu, Donny van de Beek justru lebih sering duduk di bangku cadangan. Solksjaer tidak memberikan kepercayaan lebih dan tampak sulit menemukan kunci untuk mengembangkan potensi besar sang pemain. Rumor tentang dirinya yang ingin hengkang pun sudah bukan lagi rahasia umum. Kehadiran Erik ten Hag bisa menjadi solusi mengembalikan permainan terbaiknya.
Van de Beek adalah pemain yang berbeda di bawah Erik ten Hag di Ajax. Dia adalah sosok gelandang yang mampu membaca permainan dengan sangat baik. Dia adalah bagian dari skuad terbaik Ajax 2018/19 arahan ten Hag. Fleksibilitas adalah kelebihan yang membuatnya menjadi gelandang unik karena juga bisa bermain di berbagai tempat di lini tengah, sesuatu yang dibutuhkan MU saat ini.
Dengan masa depan Paul Pogba yang belum jelas, van de Beek bisa menjadi penerus yang sepadan di bawah asuhan Erik ten Hag.
3. Sosok yang tepat dalam masa transisi
Erik ten Hag adalah manajer yang sempurna untuk membawa Manchester United melewati fase transisi mereka. Sepanjang kariernya di Ajax, dia selalu berhasil menjaga konsistensi klub meski setiap musimnya para pemain inti hengkang ke klub raksasa Eropa. Ia selalu mampu menemukan kembali calon bintang untuk mengisi skuad mudanya.
Manchester United berada dalam masa transisi sejak Sir Alex Ferguson pensiun. Nama pelatih besar seperti Jose Mourinho dan Louis van Gaal telah gagal membawa MU melalui masa transisis tersebut. Ten Hag dengan skuad mumpuni dan dana melimpah yang dimiliki MU berpotensi untuk mengembalikan masa kejayaan klub yang tak pernah lagi merasakan gelar juara Premier League pascaera Sir Alex Fergusson pensiun.
4. Bakal mampu mengeksplorasi kemampuan terbaik bintang muda Setan Merah
Manchester United beberapa kali gagal mengeksplorasi performa terbaik dalam diri para pemainnya, seperti Alexis Sanchez, Angel Di Maria, dan Romelu Lukaku yang justru bersinar setelah meninggalkan Old Trafford. Begitu juga beberapa pemain yang masih aktif, seperti Pogba, Antony Martial, dan Fred yang kerap angin-anginan.
Erik ten Hag dikenal karena kemampuannya dalam mengeluarkan bakat terbaik dari para pemainnya. Deretan pemain top, seperti Pogba, van de Beek, dan Jadon Sancho saat ini masih belum menemukan permainan terbaiknya karena gaya bermain yang kurang cocok dengan skema Solskjaer. Mereka adalah pemain bertipe menyerang yang berpotensi cocok dengan filosofi yang dimainkan Erik ten Hag.
5. Cocok dengan filosofi bermain Manchester United
Selama era Sir Alex Ferguson, Manchester United dikenal karena gaya permainannya yang menyerang. Ini adalah DNA klub yang sudah dibangun sejak lama. Sejak sang pelatih pensiun, deretan pelatih top, seperti David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho, hingga Solskjaer tampaknya kesulitan untuk menerapkan filosofi tersebut.
Fans Setan Merah telah lama mmerindukan filosofi menyerang ini dan Erik ten Hag bisa menjadi sosok yang tepat menghidupkannya kembali. Ten Hag adalah sosok pelatih modern dan dapat dengan mudah beradaptasi dengan situasi apa pun. Dia memainkan sepak bola bertempo tinggi, menekan, dan tiki-taka mirip Guardiola. Ia adalah perwujudan filosofi MU yang membuatnya lebih cocok daripada kandidat lainnya.
Erik ten Hag sudah membuktikan kapasitasnya sebagai pelatih top di Eropa bersama Ajax. Ia juga memiliki mentor yang luar biasa dalam diri Pep Guardiola saat menjadi asisten pelatihnya di Bayern Munchen. Dengan resume dan filosofi bermainnya yang total football, ia berpotensi menjadi sosok yang tepat untuk mengembalikan era kejayaan Setan Merah.