3 Alasan Performa Manchester United Bakal Pincang Tanpa Amad Diallo

Manchester United kembali menelan kekalahan pada pekan ke-25 English Premier League (EPL) 2024/2025. Tottenham Hotspur sukses memenangkan laga dengan skor 1-0 berkat gol semata wayang James Maddison pada menit ke-13. Dengan kekalahan tersebut, Setan Merah kini terperosok ke posisi 15 klasemen sementara.
Hasil buruk ini makin menegaskan, skuad asuhan Ruben Amorim sedang mengalami krisis besar, terutama setelah kehilangan Amad Diallo. Cedera ankle yang dialaminya membuat pemain berusia 22 tahun itu harus menepi selama sisa musim. Tanpa kehadirannya, performa MU diprediksi makin merosot dalam berbagai aspek.
1. Kehilangan Amad Diallo bakal mengurangi kreativitas serangan Manchester United
Amad Diallo merupakan salah satu pemain kunci dalam lini serang Manchester United. Dari total 28 gol yang dicetak Setan Merah di Premier League 2024/2025, Diallo berkontribusi langsung dalam 12 gol dengan perincian 6 gol dan 6 assist. Ini berarti 43 persen dari seluruh gol MU berasal dari peran Diallo, menjadikannya pemain yang sama pentingnya bagi tim, seperti Erling Haaland di Manchester City atau Cole Palmer di Chelsea.
Performa cemerlangnya terbukti dalam beberapa pertandingan krusial. Contohnya, hat-trick yang ia cetak melawan Southampton pada pekan ke-21 Premier League, yang sukses membalikkan keadaan dari kekalahan menjadi kemenangan. Selain itu, kontribusinya di laga besar seperti saat melawan Manchester City dan Liverpool juga sangat menentukan. Kehilangan pemain dengan dampak sebesar ini tentu menjadi pukulan telak bagi tim yang tengah berjuang menghindari zona degradasi.
2. Ruben Amorim makin tak punya opsi serangan Manchester United
Ketidakhadiran Amad Diallo terasa berat karena Manchester United memutuskan melepas Marcus Rashford dan Antony pada bursa transfer Januari dengan status pinjaman tanpa mencari pengganti yang sepadan. Akibat keputusan ini, Ruben Amorim kini hanya memiliki empat pemain di lini serang, yakni Rasmus Hojlund, Joshua Zirkzee, Alejandro Garnacho, serta Bruno Fernandes yang lebih sering beroperasi sebagai gelandang serang. Keterbatasan ini membuat skema serangan MU terbatas dan kurang variatif.
Bahkan, dalam laga melawan Tottenham Hotspur, Amorim terpaksa mengandalkan para pemain muda akademi untuk mengisi bangku cadangan. Sebanyak delapan pemain yang belum pernah tampil di level senior masuk daftar skuad, yang menunjukkan betapa terbatasnya pilihan yang dimiliki MU. Absennya Amad Diallo memperparah kondisi ini, memaksa Ruben Amorim untuk mencari solusi darurat guna mengatasi permasalahan di lini serang.
3. Absennya Amad Diallo bisa memengaruhi mental dan semangat tim
Selain kontribusi teknisnya, Amad Diallo juga membawa dampak besar dari segi mental dan semangat tim. Keberaniannya dalam menguasai bola serta kegigihannya dalam berduel menjadikannya simbol harapan pada tengah musim yang penuh tantangan. Pemain muda ini adalah salah satu dari sedikit pemain Manchester United yang tetap tampil percaya diri meski tim sedang terpuruk.
Absennya Diallo memperburuk moral tim yang sudah terguncang akibat rentetan hasil buruk. Manchester United telah kalah dalam 8 dari 12 pertandingan terakhir Premier League. Mereka hanya meraih tiga kemenangan dalam periode tersebut. Jika tren negatif ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin mereka terperosok di klasemen dan mendekati zona degradasi. Kehilangan sosok seperti Diallo yang mampu memberikan energi positif di lapangan tentu memperburuk situasi di ruang ganti.
Tanpa Amad Diallo, Manchester United menghadapi tantangan besar untuk bangkit pada sisa musim 2024/2025. Dengan minimnya opsi serangan, menurunnya produktivitas gol, dan melemahnya moral tim, Setan Merah harus segera menemukan solusi jika ingin menghindari akhir musim yang lebih tragis.