Aleksey Miranchuk meninggalkan klub masa kecilnya, Lokomotiv Moskow, pada musim panas 2020 untuk pindah ke Bergamo, Italia. Klub yang sedang naik daun di Serie A, Atalanta, merekrutnya dengan skema kontrak lima tahun. Saat itu, ia jadi satu dari sedikit pemain Rusia yang bermain di liga top Eropa. Bersamaan dengan Miranchuk, hanya ada Alexander Golovin di AS Monaco, Aleksander Kokorin di Fiorentina, dan Denis Cheryshev yang saat itu masih berstatus pemain Valencia.
Diawali dengan optimisme, musim debutnya di Serie A ternyata tak sesuai harapan. Pada awal musim, ia tampak bisa beradaptasi, tetapi perlahan ia tertinggal dari rekan-rekan setimnya. Gasperini mulai meminggirkannya. Ia lebih sering jadi pelapis, menit bermainnya pun tak seberapa. Pada 2022/2023, ia dipinjamkan ke Torino dan mulai mengalami kenaikan performa. Saat Torino hendak memperpanjang masa pinjamannya, Atalanta ngotot ingin Torino langsung membeli Miranchuk. Dengan berat hati, Miranchuk kembali ke Bergamo pada musim panas 2023.
Hampir tak ada harapan, banyak pihak percaya Atalanta hanya menunggu masa kontrak sang pemain habis sebelum melepasnya jadi agen bebas atau bahkan mengobralnya dengan harga murah. Namun, pada Januari 2024 kejutan muncul. Miranchuk perlahan menunjukkan kontribusinya di Atalanta. Apa yang mendasari perubahan drastis itu?