Alexandre Pato (instagram.com/pato)
Pato secara jujur mengungkapkan dirinya tidak pernah mengerti pentingnya berkomunikasi dan membangun suatu hubungan baik. Selama ini, ia hanya tahu tentang bermain bagus di atas lapangan. Alhasil, Pato tidak pandai menghadapi tekanan dari media serta kesulitan ketika bernegosiasi mengenai kontrak.
Ia seringkali berpindah-pindah klub setelah meninggalkan AC Milan pada Januari 2013. Pato sempat membela Corinthians, Sao Paolo, Chelsea, Villarreal, Tianjin Tianhai, dan Orlando City. Ketajamannya sudah hilang dan namanya telah dilupakan publik sepak bola. Pato bahkan tengah menganggur usai dilepas Sao Paolo pada Januari 2024.
Itulah kisah karier Alexandre Pato yang merosot tajam akibat cedera dan kesalahan pola pikir. Padahal, cederanya bisa saja pulih dengan baik jika sang pemain tidak ngotot untuk kembali berlatih demi memenuhi ekspektasi. Pato juga tidak menguasai soft skill, seperti komunikasi, negosiasi, dan menjaga diet agar tidak cedera lagi. Penurunan karier Pato sungguh disayangkan. Pasalnya, ia bisa saja menjadi pemain terbaik di dunia jika memahami pentingnya menguasai soft skill dan menjaga diet agar tidak cedera lagi.