Alexis Mac Allister (instagram.com/alemacallister)
The Guardian melansir, Mac Allister memiliki keturunan Irlandia dari garis keturunan ayahnya. Hal ini diamini dengan fakta, terjadi arus migrasi dari Irlandia ke Argentina pada 1830 sampai 1930, merujuk pada jurnal Studi Irlandesi yang ditulis Alfonso dan Obert berjudul "Cultural Representations in Irish Immigrants and Their Descendants in 'Tréboles del Sur', by Juan José Delaney"
Sebelumnya, sudah ada ratusan orang Irlandia yang tinggal di wilayah Río de la Plata (River Plate), Buenos Aires pada 1810. Kebanyakan adalah para narapidana yang ditinggalkan koloni Inggris. Namun, dua dekade kemudian dengan insiden gagal panen di Irlandia, semakin banyak penduduk di sana yang berniat merantau. Rio de la Plata jadi salah satu tujuan favorit.
Seiring berjalannya waktu, mereka mulai melakukan asimilasi dan adaptasi dengan tempat tinggal baru. Termasuk mengubah identitas, menyebar ke berbagai daerah di Argentina, dan menanggalkan bahasa Inggris. Masih merujuk sumber yang sama, generasi kesekian dari imigran Irlandia hanya berbicara bahasa Spanyol dan mengadopsi nama-nama Latin, setidaknya untuk di depan.
Kasusnya sama seperti Alexis Mac Allister dan keluarganya yang semuanya memiliki nama depan Latin, tetapi masih mempertahankan marga Irlandia.