TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Degradasi Girondins Bordeaux ke Ligue 2 Musim 2022/2023

Performa Bordeaux memang terus alami penurunan

pemain Bordeaux merayakan kemenangan tim (instagram.com/girondins)

FC Girondins de Bordeaux dikenal sebagai salah satu klub sepak bola elit di Ligue 1 Prancis. Pasalnya, klub asal Prancis bagian barat itu berhasil menjuarai Liga Prancis sebanyak enam kali dan tercatat sembilan kali menjadi runner-up Ligue 1. 

Sayangnya, penampilan klub asal Kota Bordeaux itu di musim ini jauh dari kata mengesankan hingga membuat mereka bertengger di posisi juru kunci klasemen akhir Liga Prancis. Konsekuensinya, tim berjuluk Les Girondins atau Les Marine et Blanc itu harus rela turun kasta ke kompetisi Ligue 2 pada musim 2022/2023. 

Buruknya penampilan Bordeaux memang menjadi faktor utama yang membuat mereka terseok-seok untuk bersaing di Ligue 1. Selain itu, terdapat beberapa fakta menarik lain di balik degradasi yang dialami Bordeaux dari kasta tertinggi Liga Prancis

1. Musim terburuk Bordeaux dalam satu dekade terakhir

pemain Bordeaux saat menyapa suporter (instagram.com/r.c.mangas19)

Pada musim ini, persaingan di zona degradasi Ligue 1 terpantau cukup ketat. Bordeaux sendiri akhirnya termasuk sebagai tim yang harus terdegradasi. Les Girondins harus puas berada di posisi juru kunci klasemen akhir meskipun berhasil mengumpulkan poin yang sama dengan FC Metz di posisi 19. 

Penampilan Bordeaux musim ini bisa dibilang sebagai yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Pasalnya, klub berkostum biru gelap ini hanya mampu menduduki posisi 15 klasemen di awal musim; selebihnya mereka berkutat di ke zona degradasi.

Selain itu, musim 2021/2022 bisa dibilang sebagai musim terburuk Les Girondins dalam satu dekade terakhir. Hal itu lantaran Bordeaux hanya mampu memetik enam kemenangan dalam 38 laga di Ligue 1. 

Tak berhenti di situ saja, Bordeaux juga beberapa kali menjadi bulan-bulanan tim lain di Liga Prancis musim ini. Tim berjuluk Les Marine et Blanc ini beberapa kali mengalami kelalahan telak; ketika bersua Stade Rennes (0-6), Stade Reims (0-5), Olympique Lyon (1-6), dan OGC Nice (0-4). 

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Keberhasilan PSG Menjuarai Ligue 1 2021/2022

2. Bordeaux kembali turun kasta setelah bertahan lebih dari 30 tahun di Ligue 1

Ricardo Mangas saat kecewa atas kekalahan timnya (instagram.com/r.c.mangas19)

Degradasi Bordeaux pada 2021/2022 ini membuat mereka harus turun kasta setelah lebih dari 31 tahun lamanya berada di Ligue 1. Bedanya, Les Girondins di tahun 1991 terpaksa turun kasta akibat tersandung masalah finansial, bukan akibat performa buruk di atas lapangan. 

Hanya membutuhkan waktu satu musim, klub yang berkandang di Stade Matmut-Atlantique itu berhasil promosi ke Ligue 1. Namun, momentum degradasi itu membuat tim ini bangkit dan mengalami masa keemasan dengan merangsek ke papan atas Liga Prancis.

Bahkan, pada 1995/1996, Les Marine et Blanc berhasil masuk ke partai final Piala UEFA meski akhirnya harus menyerah dari Bayern Muenchen dengan skor 1-3. Empat tahun kemudian, tim ini juga berhasil menyabet gelar juara Ligue 1. 

3. Mengalami penurunan kualitas skuad dalam beberapa tahun terakhir

Laurent Koscielny (kanan) dan dua pemain Bordeaux lainnya (twitter.com/girondins_en)

Skuad Bordeaux musim ini memang tak mentereng seperti pada masa kejayaannya di akhir tahun 2000-an dan awal 2010-an. Kala itu, Les Girondins diperkuat oleh pemain-pemain hebat, sebut saja Yoann Gourcuff, Marouane Chamakh, Fernando Menegazzo, dan lainnya. 

Saat itu, klub ini menjadi salah satu tim dengan market value pemain tertinggi di Prancis; hanya berada di bawah Olympique Lyon dan Marseille. Pada musim ini, market value klub sepak bola asal Kota Bordeaux itu hanya sebesar 89,80 juta euro (Rp1,4 triliun). 

Pada bursa transfer musim panas silam sebenarnya Bordeaux telah mendatangkan sederet kekuatan pemain baru, mulai dari Fransérgio, M'Baye Niang, Anel Ahmedhodzic, Ricardo Mangas, Stian Gregersen, hingga Yacine Adli. Namun, sederet pemain baru tersebut gagal membawa Les Girondins keluar dari mimpi buruknya. 

4. Sudah mengalami pergantian 10 pelatih dalam enam tahun terakhir

Buruknya penampilan Bordeaux pada musim ini tentu tak bisa dilepaskan dari kacaunya sistem manajerial. Pasalnya, Les Girondins sudah mengalami 10 kali pergantian kursi kepelatihan dalam enam tahun terakhir. 

Semenjak Willy Sagnol mundur dari kursi kepelatihan Bordeaux pada Maret 2016, klub ini seakan belum menemukan pelatih permanen yang cocok sebagai nahkoda utama. Pada musim ini, Bordeaux sudah berganti dua pelatih. Setelah dipecatnya Vladimir Petkovic pada bulan Februari 2022, kursi kepelatihan lantas diserahkan kepada asistennya, Jaroslav Plasil, selama sembilan hari, sebelum akhirnya digantikan oleh David Guion. 

Selama dilatih Guion, penampilan klub yang berkandang di Stade Matmut-Atlantique ini masih belum menunjukkan peningkatan. Bahkan, di akhir musim, Guion sendiri mengakui bahwa tim asuhannya memang layak untuk terdegradasi. 

Baca Juga: 5 Klub Ligue 2 Prancis yang Berebut Masuk Kasta Tertinggi

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya