Ancaman Nyata Malaysia Buat Timnas U-17, Waspada!

09 Okt 2022, 12:25 WIB

Selebrasi pemain Timnas U-17 saat cetak gol ke gawang Guam. (Dok. PSSI)

Jakarta, IDN Times - Timnas Indonesia U-17 akan melakoni laga hidup-mati dalam Kualifikasi Piala Asia 2023. Mereka akan menghadapi Malaysia dalam partai pamungkas di Stadion Pakansari, Minggu (9/10/2022).

Misi jangan kalah pastinya diusung Timnas U-17. Sebab, dengan begitu mereka bisa lolos secara otomatis ke putaran final.

Namun, Malaysia bukan lawan yang mudah ditaklukkan. Meski sempat terpeleset lawan Guam, Malaysia pada akhirnya bisa keluar dari lubang jarum setelah mampu mengandaskan Uni Emirat Arab, 3-2.

Menariknya lagi, ada statistik yang patut diwaspadai dari Malaysia. Apa itu?

1. Malaysia ganas di babak kedua, Garuda Muda waspada

Momen Timnas U-17 dan Palestina U-17 mengheningkan cipta bersama di Stadion Pakansari. (IDN Times/Tino).

Sepanjang kualifikasi, Malaysia mencetak delapan gol. Uniknya, mayoritas gol Malaysia lahir di babak kedua.

Tercatat, Malaysia hanya sekali mencetak gol di babak pertama, yakni saat melawan UEA. Tujuh sisanya diciptakan di babak kedua.

2. Menit-menit rawan buat Timnas U-17

Arkhan Kaka saat bermain bola (instagram.com/arkhan8kaka)

Menit-menit rawan buat Timnas U-17 adalah pada 50 hingga 70. Sebab, dilihat dari statistik, Malaysia selalu cetak gol di rentang waktu tersebut.

Indonesia selama ini memang belum pernah kebobolan di babak kedua. Namun, mereka harus waspada dengan potensi dari Malaysia di babak kedua.

3. Lebih aman jadi juara grup

Pelatih TImnas U-17, Bima Sakti (Dok. PSSI)

Memang, jalan Timnas U-17 lebih aman untuk tak kalah. Seri saja sudah membawa mereka otomatis lolos lantaran 10 poin sudah cukup mengamankan posisi juara grup.

Nah, jika kalah, Timnas U-17 harus bersaing di klasemen runner up terbaik. Produktivitas dan selisih gol Timnas U-17 memang bagus, namun akan lebih aman buat Indonesia untuk mengamankan status juara grup.

Aturan runner up grup terbilang rumit. Lantaran, hasil laga melawan tim peringkat empat dan lima, nantinya tak akan dihitung karena perbedaan jumlah peserta.