Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Old Trafford
ilustrasi Old Trafford (pexels.com/Biswash Lamichhane)

Intinya sih...

  • Rapuhnya pertahanan MU: kebobolan 26 gol dari 16 laga, hanya satu clean sheet.

  • Pujian bagi MU: Jamie Carragher menyebut tampil fantastis seperti era Ferguson.

  • Tanggapan Ruben Amorim: santai, tim masih kurang klinis dan perlu perbaikan detail.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Entah pujian atau kritik yang harus diberikan kepada Manchester United usai mereka ditahan imbang Bournemouth dalam laga pekan 16 Premier League 2025/26. Namun, dua hal itu hadir bersamaan bagi MU pasca laga.

Bertanding di Old Trafford, Selasa (16/12/2025) dini hari WIB, MU sebenarnya berpeluang besar untuk menang. Namun, kemenangan itu sirna usai Bournemouth memaksakan hasil imbang 4-4 di akhir laga. Pujian dan kritik pun datang.

1. Menegaskan rapuhnya pertahanan MU

Hasil imbang lawan Bournemouth ini menegaskan rapuhnya pertahanan MU. Total, mereka sudah kebobolan 26 gol hanya dari 16 laga saja. Mereka masuk 10 besar tim dengan pertahanan terburuk di Premier League musim ini.

MU hanya menorehkan satu clean sheet di Premier League musim ini, saat mereka menang atas Sunderland. Sisanya, mereka selalu kebobolan, termasuk dalam tujuh laga terakhir di liga.

2. Tetap ada pujian bagi MU

Meski buruk dari segi pertahanan, pujian bagi MU tetap hadir. Legenda Liverpool, Jamie Carragher, menyebut MU tampil fantastis, terutama di laga lawan Bournemouth ini. Mereka hampir kembali seperti di era Sir Alex Ferguson.

"MU tampil fantastis dalam 25 hingga 30 menit pertama. Hampir seperti kembali ke era Sir Alex Ferguson. Mereka menyerang cepat, para pemain bersemangat, bermain positif, dan menguasai bola sejak awal," ujar Carragher, dilansir Sky Sports.

3. Bagaimana tanggapan Ruben Amorim?

Menanggapi kritik dan pujian yang datang kepada para pemainnya, pelatih MU Ruben Amorim santai. Yang dia tahu, timnya masih kurang klinis dan banyak detail yang harus diperbaiki dari timnya ke depan.

"Kami perlu memperbaiki banyak detail, klinis, dan memahami momentum permainan. MU juga harus lebih cerdas dalam menutup ruang dan menghindari kebobolan," ujar Amorim.

Editorial Team