Dejan Kulusevski melapas umpan silang kepada James Maddison yang berdiri tanpa pengawalan. (premierleague.com)
Tottenham Hotspur memanfaatkan kelemahan Manchester City di lini tengah dan belakang dengan menerapkan strategi serangan balik cepat. Keempat gol klub berjuluk The Lilywhites itu berawal dari serangan balik yang mengandalkan dua pemain sayap yang punya kecepatan, ketangkasan olah bola, dan kecermatan dalam melihat visi permainan, seperti Dejan Kulusevski, Timo Werner, serta Son Heung Min. Lini tengah Manchester City juga tampak mudah dieksploitasi dengan determinasi James Maddison yang dua kali menusuk ke kotak penalti dan menyelesaikan umpan dengan baik.
Dilansir laman resmi Premier League, lini tengah Manchester City begitu terbuka dengan tiga gelandang Tottenham, yang terdiri dari Yves Bissouma, Pape Sarr, dan James Maddison, berdiri bebas tanpa penjagaan ketat. Ditambah lagi, jarak antarpemain di lini belakang Manchester City begitu jauh. Hal ini menciptakan ruang kosong di kotak penalti The Citizens yang mampu dimanfaatkan Maddison saat menorehkan gol pertama dan kedua Tottenham pada babak pertama.
Hal tersebut diakui sendiri oleh manajer Manchester City, Pep Guardiola. Dilansir ESPN, ia mengatakan, pertahanan timnya begitu rapuh. Guardiola bahkan mengakui laga ini menjadi yang terburuk secara defensif dalam 8 tahun kariernya sebagai manajer Manchester City.