Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Etihad Stadium (pexels.com/Yoohaina Edwards)
ilustrasi Etihad Stadium (pexels.com/Yoohaina Edwards)

Intinya sih...

  • Reijnders memiliki visi yang luar biasa, mampu memecah pertahanan lawan dengan umpan-umpan akurat

  • Reijnders jago mencetak gol dan melepas tembakan, dinobatkan sebagai Gelandang Terbaik Serie A musim lalu

  • Kehadirannya di ManCity bisa menguntungkan sebagai pengganti De Bruyne, namun harus beradaptasi dengan kecepatan Premier League

Jakarta, IDN Times - Manchester City bakal segera memiliki amunisi baru di lini tengah. Dia adalah penggawa Timnas Belanda yang memiliki darah Indonesia, Tijjani Reijnders.

Baru-baru ini, Reijnders sudah merampungkan tes medis bersama MamCity. Dengan begitu, tinggal selangkah lagi eks pemain AZ Alkmaar itu berseragam The Citizens.

Lalu, apa yang bisa diberikan oleh Reijnders untuk ManCity?

1. Reijnders punya visi yang luas

Sebagai gelandang, Reijnders memiliki visi permainan luas. Dia bisa memecah pertahanan lawan dengan umpan-umpannya yang akurat. Hal itu tampak dari 47 umpannya yang menembus pertahanan lawan musim lalu.

Tidak cuma itu, Reijnders juga tercatat 147 kali berhasil memecah lini tengah lawan dengan umpan-umpannya di Milan. Dia juga bisa beroperasi sebagai gelandang sentral dan serang sama baiknya.

2. Jago mencetak gol, aktif melepas tembakan

Tidak cuma lihai mengatur serangan, Reijnders juga lihai dalam urusan mencetak gol. Musim lalu, dia menorehkan 10 gol di Serie A. Dia juga aktif membantu serangan Milan dari lini kedua.

Reijnders berhasil melepaskan 77 tembakan sepanjang musim lalu, torehan terbanyak dari pemain non-striker di Serie A. Berbekal semua catatan ini, dia dinobatkan sebagai Gelandang Terbaik Serie A musim lalu.

3. Reijnders bisa jadi pengganti De Bruyne?

Musim depan, ManCity akan kehilangan Kevin De Bruyne, yang memutuskan untuk hengkang. Hadirnya Reijnders, yang punya permainan dinamis, jelas menguntungkan ManCity.

Namun, semuanya tidak akan mudah bagi Reijnders. Selain harus menghadapi gaya asuh Pep Guardiola di ManCity, dia juga harus beradaptasi dengan kecepatan Premier League yang lebih tinggi dari Serie A.

Editorial Team