Langkah Arsenal mengincar Eberechi Eze tidak lepas dari situasi darurat akibat cedera Kai Havertz. Havertz menderita cedera lutut saat melawan Manchester United pada pekan perdana Premier League 2025/2026, yang memaksa Mikel Arteta mencari solusi cepat. Alih-alih mengambil jalan pintas dengan pinjaman jangka pendek, Arsenal memilih opsi ambisius. Sky Sports melaporkan, klub siap mengeluarkan dana sebesar 67,5 juta pound sterling (Rp1,478 triliun) untuk menyalip Tottenham Hotspur yang hampir mencapai kesepakatan dengan sang pemain.
Selain memenuhi kebutuhan teknis, transfer ini juga menjadi pesan rivalitas. Spurs yang selama berminggu-minggu dalam posisi terdepan untuk merekrut Eze akhirnya dikejutkan dengan manuver cepat Arsenal. Langkah ini sebagai wujud ambisi Arsenal yang tak ingin mengulangi kegagalan musim lalu sekaligus menargetkan raihan gelar juara pada musim ini.
Eze sendiri disebut-sebut memiliki alasan kuat memilih Arsenal. Ia pernah menjadi bagian dari akademi klub dan kedekatan emosional itu membuatnya lebih condong merapat ke Emirates Stadium. Bagi para suporter, keberhasilan mendatangkan Eze tidak hanya kemenangan pada bursa transfer, tetapi juga simbol reuni yang penuh makna.
Kedatangan Eberechi Eze ke Arsenal menghadirkan sosok yang tidak hanya menambah daya gedor sekaligus membawa kisah emosional dan karakter kompetitif yang kuat. Jika Eze mampu meneruskan performa terbaiknya bersama The Gunners, ia bisa menjadi katalis dari tim peringkat kedua atau finalis menjadi kekuatan nyata dalam perebutan gelar juara pada 2025/2026.