Mikel Arteta telah mengubah cara pandang konvensional terhadap peran bek kanan, dan Timber menjadi representasi paling nyata dari perubahan itu. Ia yang dulunya dikenal sebagai bek tengah bertipe ball-playing di Ajax, kini berevolusi sebagai inverted right-back yang berfungsi ganda dengan naik ke lini tengah saat fase build-up, menambah jumlah pemain di area half-space kanan, dan membuka ruang bagi Bukayo Saka untuk bergerak lebih bebas di sayap.
Menurut catatan Opta Analyst, Timber berada di persentil ke-98 untuk shots on target dan shot-creating actions di antara semua bek Premier League. Ia juga menjadi bek dengan jumlah peluang terbanyak yang tercipta dari open play musim ini dengan 8 peluang dalam 7 laga pertama. Angka ini menggambarkan betapa aktifnya Timber dalam menekan dan menciptakan situasi berbahaya dari sisi kanan, sesuatu yang menambah dimensi baru dalam serangan Arsenal.
Contoh nyata terlihat dalam kemenangan dramatis di St. James’ Park melawan Newcastle United pada pekan keenam EPL. Dalam laga itu, Timber melakukan 6 dribel sukses, 8 kemenangan duel, dan menciptakan 3 peluang. Performa tersebut membuatnya layak disebut sebagai salah satu bek kanan terbaik Premier League saat ini.
Beberapa hari berselang, Arsenal menampilkan performa dominan saat menang 4-0 atas Atletico Madrid di Liga Champions Eropa 2025/2026. Dalam laga itu, kolaborasi dinamis antara Jurrien Timber dan Myles Lewis-Skelly membuat pertahanan Atletico kalang kabut. Pergerakan cerdas Timber memaksa lawan terus beradaptasi dan membuka celah yang dimanfaatkan Bukayo Saka dan Eberechi Eze.
Perpaduan agresivitas ofensif dan kecerdasan posisi menjadikan Timber paket komplet bek kanan. Ia adalah generator ritme yang mengatur tempo di sisi kanan, mempercepat sirkulasi bola saat menyerang, dan memulihkan bentuk saat bertahan. Dalam sistem Arteta yang berbasis kontrol dan mobilitas, kehadirannya membuat Arsenal mampu beradaptasi terhadap berbagai bentuk tekanan tanpa kehilangan stabilitas struktural.