Alejandro Garnacho menunjukkan performa yang mengecewakan saat menghadapi Nottingham Forest. Dalam laga tersebut, ia mencatatkan enam tembakan, lebih banyak dari pemain Manchester United lainnya. Namun, tidak ada satu pun yang membahayakan gawang lawan.
Akurasi tembakan yang buruk dan keputusan dalam mengambil peluang membuatnya tak mampu memberikan ancaman berarti bagi Matz Sels, kiper Nottingham Forest. Bahkan jika dibandingkan dengan Harry Maguire, yang berposisi sebagai bek tengah dan hanya tampil selama delapan menit, perbedaannya sangat signifikan. Maguire mencatatkan 2 tembakan dengan total nilai xG (Expected Goals) sebesar 0,59, lebih tinggi dibanding Garnacho yang hanya memiliki 0,19.
Statistik Garnacho sepanjang musim ini juga tidak menunjukkan peningkatan. Di Premier League musim ini, ia hanya memiliki tingkat konversi tembakan sebesar 5,9 persen, yang menempatkannya di peringkat ke-71 dari 80 pemain yang memiliki jumlah tembakan signifikan. Selain itu, ia hanya mampu menciptakan 1,4 peluang per pertandingan, turun dari 1,6 pada musim sebelumnya.
Terlebih lagi, tingkat kesuksesannya dalam menggiring bola mengalami penurunan drastis dari 42,8 persen musim lalu menjadi hanya 30,8 persen. Angka ini menjadi yang terendah di antara 58 pemain yang mencoba lebih dari 50 dribel sepanjang musim ini. Statistik tersebut menunjukkan, Garnacho kesulitan dalam mengeksekusi peluang dan mempertahankan efektivitasnya sebagai pemain sayap.
Kegagalannya dalam memaksimalkan peran sebagai pemain sayap membuat banyak pihak mempertanyakan efektivitasnya dalam sistem Ruben Amorim. Ketidakmampuannya untuk mengambil keputusan yang tepat di area final third semakin memperburuk situasi, membuatnya tampak frustrasi dalam beberapa pertandingan terakhir.