Premier League 2024/2025 menyisakan tiga laga per 8 Mei 2025. Conor Bradley wajib diturunkan sebagai starter untuk membuktikan kapasitasnya. Liverpool dijadwalkan akan menghadapi tiga tim tangguh, yaitu Arsenal, Brighton & Hove Albion, dan Crystal Palace. Dalam laga-laga tersebut, Bradley akan diuji secara langsung oleh para penyerang sayap elite seperti Gabriel Martinelli, Kaoru Mitoma, dan Eberechi Eze.
Walaupun Bradley tengah diproyeksikan sebagai penerus utama, Liverpool tetap mempertimbangkan perekrutan bek kanan baru pada jendela transfer musim panas 2025. Nama-nama seperti Jeremie Frimpong dari Bayer Leverkusen dan Pedro Porro dari Tottenham Hotspur masuk radar sebagai opsi pelapis, bahkan pesaing langsung Bradley. Langkah ini menunjukkan kehati-hatian manajemen dalam mengantisipasi skenario terburuk, terutama mengingat riwayat cedera Bradley yang belum sepenuhnya stabil.
Namun, kepergian Alexander-Arnold bukan hanya soal mengganti posisi, melainkan juga mengganti fungsi kreatifnya dalam sistem permainan. Slot menyadari hal ini dan mengisyaratkan kreativitas tersebut harus diganti secara kolektif dan terintegrasi dengan gelandang seperti Ryan Gravenberch, Alexis Mac Allister, dan Dominik Szoboszlai. Mengutip Fotmob, Liverpool disebut-sebut juga mengincar Adam Wharton dari Crystal Palace dan Angelo Stiller dari VfB Stuttgart untuk menggantikan peran Alexander-Arnold sebagai distributor bola di lini tengah.
Kendati demikian, posisi Conor Bradley tetap strategis dalam rencana jangka panjang Arne Slot. Ia secara eksplisit menyatakan, Bradley memiliki kualitas untuk bermain reguler. Langkah memainkannya dalam sisa pertandingan musim ini merupakan sinyal kuat dari kepercayaan tersebut. Dengan fondasi teknis yang solid dan kepercayaan dari manajer, Bradley memiliki peluang besar untuk menjadi bagian integral dari generasi baru Liverpool usai kepergian Alexander-Arnold.
Conor Bradley tidak akan menggantikan Trent Alexander-Arnold secara identik karena gaya bermain dan karakteristik mereka berbeda. Namun, dalam sistem yang tepat dan dengan dukungan strategi kolektif, ia sangat mungkin menjadi suksesor pendahulunya. Bukan dengan meniru, tetapi dengan menawarkan sesuatu yang baru.