Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bola sepak
ilustrasi bola sepak (unsplash.com/vikramtkv)

Nama Harvey Barnes mulai mencuat ke permukaan. Hal itu terjadi setelah dia mencetak dua gol ke gawang Manchester City pada pekan ke-12 English Premier League (EPL). Oleh karena itu, dia dinobatkan sebagai Man of the Match (MOTM).

Menariknya, dalam sesi wawancara setelah laga bersama Sky Sport, Barnes mendapatkan pertanyaan tidak terduga. Mereka menanyakan tentang ketertarikannya untuk membela Skotlandia di Piala Dunia 2026. Barnes hanya tertawa sambil mengatakan bahwa dia belum memikirkan hal tersebut. Padahal, dia sendiri selama ini dikenal lahir dan besar Inggris.

Pertanyaan pun muncul, apakah Harvey Barnes memang punya garis keturunan Skotlandia? Jika iya, dari siapa? Kemudian, apakah dia belum pernah membela timnas kelahirannya, atau jangan-jangan sudah membela lebih dari tiga kali sehingga tidak bisa berganti kewarganegaraan? Penasaran? Yuk, kita bahas bersama-sama!

1. Darah Skotlandia Barnes didapat dari kakek dan neneknya

Setelah ditelusuri, Harvey Barnes ternyata memang memiliki keturunan Skotlandia. Darah tersebut berasal dari keluarga ibunya. Kakek dan nenek Barnes merupakan orang asli Skotlandia. Namun, ibunya sudah menetap lama di Inggris dan bukan merupakan publik figur. Sementara itu, ayahnya cukup dikenal publik.

Paul Lance Barnes merupakan pesepakbola profesional. Namun, kariernya tidak terlalu mentereng. Dia pernah membela beberapa klub Inggris, termasuk Stoke City, Birmingham City, dan Burnley FC. Ini membuktikan bahwa Harvey Barnes mewarisi darah sepak bola dari sang ayah.

2. Lahir di Burnley, tetapi menimba ilmu sepak bola di akademi Leicester City

Harvey Barnes lahir pada 9 Desember 1997. Dia berasal dari Burnley, Inggris. Akan tetapi, dia meniti karier sejak kecil di akademi Leicester City dari umur 9 tahun.

Perjalanan kariernya terus menanjak dari tahun ke tahun hingga akhirnya waktu yang tunggu-tunggu pun tiba. Dia mendapatkan debut senior pada 2016. Debutnya itu terjadi di Liga Champions Eropa saat Leicester City bertandang ke markas FC Porto di Stadion do Dragao. Barnes saat itu masuk menggantikan Danny Drinkwater pada menit ke-76. Sayangnya, debutnya kurang berkesan karena The Foxes harus menelan kekalahan telak dengan skor 0-5 atas Dragoes.

Untuk menambah pengalaman, Barnes sendiri pernah dipinjamkan Leicester City kepada beberapa klub Inggris, MK Dons, Barnsley FC, dan West Bromwich Albion. Masa peminjamannya itu pun membuatnya semakin matang. Dia kembali memperkuat The Foxes dan berhasil mencatatkan 45 gol dan 32 assist dari 187 laga di semua ajang selama 7 musim pada 2016–2023.

3. Pernah membela Timnas Inggris di beberapa kelompok umur

Di level tim nasional, Barnes cukup sering diandalkan. Dia pernah membela Timnas Inggris di dua kelompok umur. Barnes tampil untuk Tim U-20 dan U-21.

Salah satu performa terbaik Barnes adalah di Tournoi Maurice Revello atau yang lebih dikenal Turnamen Toulon. Dia tampil impresif dengan mencetak empat gol. Catatan itu membuatnya keluar sebagai pencetak gol terbanyak sekaligus membawa The Three Lions U-20 menjuarai turnamen tersebut pada 2017.

4. Barnes baru sekali membela Timnas Inggris senior

Barnes baru sekali membela Timnas Inggris senior. Kesempatan itu datang pada laga persahabatan antara Inggris dan Wales. Momen tersebut terjadi pada pertengahan Oktober 2020.

Ia mengawali laga dari bangku cadangan. Dia baru masuk pada menit ke-76. Saat itu, dia menggantikan Jack Grealish. Sejak saat itu, Barnes sudah tidak pernah dipanggil lagi. Pelatih lebih memilih pemain lain. Barnes mungkin belum memenuhi standar tersebut yang membuatnya belum kunjung dipanggil.

5. Cukup banyak saingan di posisi sayap kiri The Three Lions

Barnes dapat bermain di beberapa posisi. Dia pernah mengisi gelandang serang. Namun, posisi aslinya tetap di sayap kiri.

Timnas Inggris sendiri dihiasi nama-nama mentereng di posisi tersebut. Sebut saja Marcus Rashford, Anthony Gordon, dan Eberechi Eze yang merupakan nama-nama langganan. Hal ini membuat peluangnya untuk dipanggil menjadi terbatas.

6. Edisi Piala Dunia berikutnya, Barnes sudah berusia di atas 30 tahun

Harvey Barnes sudah tidak muda lagi. Dia bahkan sudah melewati fase quarter life. Usianya akan menginjak 28 tahun pada akhir 2025 nanti.

Untuk Piala Dunia 2026, peluangnya masih terbuka. Namun, jika kesempatan itu terlewatkan, maka dia harus menunggu edisi berikutnya minimal pada 2030. Saat itu, usianya sudah menginjak 31 tahun, usia yang cukup rentan tergantikan oleh pemain yang lebih muda dan lebih segar di posisi tersebut.

Dari uraian di atas, Harvey Barnes harusnya bisa dinaturalisasi oleh Timnas Skotlandia. Syarat-syarat menjadi pemain naturalisasi sudah terpenuhi. Namun, keputusan tetap berada di tangan pemain dan federasi. Barnes juga sepertinya ingin fokus terlebih dahulu pada kariernya bersama Newcastle United. Menarik untuk dinantikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team