Apakah Milos Kerkez Suksesor Ideal Andy Robertson di Liverpool?

Intinya sih...
Penurunan performa Robertson mendorong Liverpool merekrut Milos Kerkez sebagai pengganti di bek kiri.
Milos Kerkez memiliki atribut yang dibutuhkan dalam sistem permainan Arne Slot, termasuk mobilitas, progresi bola, dan kekuatan fisik.
Meskipun menjanjikan, Milos Kerkez akan menghadapi tantangan adaptasi dengan gaya bermain Liverpool yang berbeda dari Bournemouth.
Liverpool tengah menghadapi momen penting dalam peralihan generasi di lini pertahanan mereka, khususnya di sektor kiri. Seiring waktu, kontribusi Andrew Robertson yang dulu begitu dominan mulai menunjukkan penurunan, baik secara statistik maupun pengaruh permainan. Dalam sepak bola modern yang menuntut intensitas tinggi dan fleksibilitas posisi, kebutuhan akan sosok pengganti yang bertenaga dan serbabisa makin mendesak.
Kepala Pelatih Livepool, Arne Slot, tengah menyusun ulang struktur tim sesuai visinya, termasuk menyesuaikan kebutuhan taktis di posisi bek kiri. Dalam proses itu, Milos Kerkez terpilih sebagai penerus Robertson. Bek muda yang dibeli dari AFC Bournemouth ini tak hanya mengandalkan stamina dan agresivitas, tetapi juga memiliki kecerdasan posisi dan kualitas ofensif yang mencolok, menjadikannya opsi serius untuk mengisi peran penting dalam formasi baru Liverpool.
1. Penurunan performa Andrew Robertson mendorong Liverpool merekrut Milos Kerkez
Liverpool memasuki fase regenerasi di sektor bek kiri setelah lebih dari 8 musim bergantung kepada kontribusi luar biasa Andrew Robertson. Meski sang pemain masih menunjukkan komitmen tinggi, data dan performa menunjukkan kontribusinya mulai menurun secara signifikan. Pada 2024/2025, Robertson hanya mencatat 1 assist dan absen sebagai starter dalam 9 pertandingan liga yang menjadi indikator performanya yang mulai meredup.
Faktor usia yang telah mencapai 31 tahun serta riwayat cedera menghambat kemampuannya untuk kembali tampil eksplosif seperti beberapa musim sebelumnya. Arne Slot, yang mengandalkan intensitas dan fleksibilitas posisi dalam sistem permainannya, membutuhkan bek kiri yang mampu melakukan transisi cepat antara menyerang dan bertahan. Dengan kondisi tersebut, Liverpool memerlukan pemain muda dengan daya jelajah dan intensitas tinggi untuk memenuhi peran tersebut secara optimal.
Kedatangan Milos Kerkez sebagai pengganti Robertson memperlihatkan klub bukan sekadar mencari pengganti nama besar, melainkan juga solusi jangka panjang. Bek asal Hungaria ini telah menjadi andalan AFC Bournemouth selama 2 musim dan menunjukkan performa konsisten sepanjang 2024/2025, menjadi 1 dari 6 pemain outfield yang tampil penuh di semua pertandingan English Premier League musim itu. Dengan stamina dan kecepatan luar biasa, Kerkez berpotensi menjadi bagian vital dalam fase baru Liverpool.
2. Milos Kerkez punya atribut yang dibutuhkan dalam sistem Arne Slot
Milos Kerkez tampil gemilang bersama Bournemouth sepanjang 2024/2025. Ia mencatat 2 gol dan 5 assist dari posisi bek kiri serta berkontribusi dalam berbagai skema penyerangan lewat kombinasi overlap dan underlap. Menurut data Sky Sports, ia menjadi pemain yang melakukan pergerakan overlapping dan underlapping terbanyak di Premier League musim lalu, masing-masing 213 dan 137 kali, menggambarkan mobilitas luar biasa.
Tidak hanya andal dalam lari dan pergerakan tanpa bola, Kerkez juga aktif dalam progresi bola. Ia mencatat rata-rata 3,9 progresi dribel per 90 menit, lebih tinggi dari Andy Robertson yang hanya 3,2, dan Kostas Tsimikas yang mencatat 2,4. Dengan rata-rata posisi sentuhan bola di area depan di angka 57,8 meter dari garis gawan, ia menjadi salah satu bek paling ofensif di liga, hanya kalah dari pemain Manchester City.
Dari segi fisik, Kerkez juga mencatatkan rekor impresif dalam hal stamina dan intensitas. Ia berada di posisi keempat untuk jumlah sprint terbanyak di Premier League 2024/2025 dengan total 845 kali, hanya kalah dari Daniel Munoz, Antonee Robinson, dan Bryan Mbeumo. Statistik performanya menunjukkan Kerkez memiliki atribut fisik yang kuat untuk memenuhi tuntutan permainan Liverpool yang membutuhkan kontribusi dua arah dari pemain sayap belakang.
3. Meski menjanjikan, Milos Kerkez bakal menemui tantangan adaptasi
Meskipun profil teknis dan fisik Milos Kerkez sangat menjanjikan, ia diprediksi tetap menghadapi sejumlah tantangan dalam proses adaptasinya ke Liverpool. Gaya bermain Bournemouth di bawah Andoni Iraola lebih mengandalkan transisi cepat dan serangan balik, berbeda dari pendekatan Liverpool yang lebih dominan dalam penguasaan bola dan distribusi akurat. Hal ini didukung data Opta Analyst, Kerkez hanya mencatat akurasi umpan sebesar 80,4 persen dari rata-rata 36,4 umpan per 90 menit, lebih rendah dibanding Andy Robertson (88 persen) dan Kostas Tsimikas (91,1 persen).
Namun, potensi adaptasi tetap terbuka lebar. Kerkez memiliki karakteristik pressing yang tinggi yang mencatat 169 kali recovery bola, terbanyak dibanding bek Liverpool mana pun musim lalu. Ia juga memenangkan bola di sepertiga akhir lapangan sebanyak sebelas kali, yang menunjukkannya mampu menerapkan instruksi taktis Arne Slot untuk menekan lawan sejak awal serangan.
Kerkez telah menunjukkan progres dalam pemahaman taktik dan disiplin bertahan selama 2 musim di Premier League. Ia mengakui, musim pertamanya di Inggris memberinya pelajaran penting dalam hal kecepatan dan fisik permainan, serta pentingnya menjaga konsentrasi selama 90 menit penuh. Dengan pendekatan manajerial Slot yang fleksibel dan inklusif, peluang Kerkez untuk berkembang menjadi pemain inti di Anfield terbuka sangat lebar.
4. Milos Kerkez disiapkan menggantikan Andrew Robertson di sisi kiri Liverpool
Andy Robertson adalah sosok penting dalam era kejayaan Liverpool di bawah Juergen Klopp dengan raihan 2 gelar juara Premier League dan 1 Liga Champions Eropa. Kepemimpinan dan mentalitas juaranya tidak tergantikan hanya dengan statistik. Ia menjadi panutan dalam konsistensi, komitmen, dan dedikasi, hal-hal yang tidak serta-merta bisa diambil alih pemain muda.
Namun demikian, Milos Kerkez memiliki atribut dasar yang menjanjikan untuk menyamai, bahkan mungkin melampaui, performa Robertson dalam aspek teknis. Ia menciptakan 34 peluang dari open play, mencatat 5 assist, dan melakukan 142 umpan silang, berada di urutan keenam dalam liga dan setingkat di bawah Robertson. Dengan pengalaman 67 laga Premier League dalam 2 musim terakhir, ia bukan lagi talenta mentah yang harus dikembangkan dari nol.
Jika Robertson bertahan 1 musim lagi, Liverpool dapat menjalankan skenario transisi ideal. Dalam semusim ke depan, Kerkez dapat menyerap langsung pengalaman dari Robertson, memahami filosofi klub, dan beradaptasi secara bertahap dengan atmosfer Anfield. Dengan energi muda dan pembelajaran yang berkelanjutan, Kerkez layak sebagai pelapis sekaligus memiliki kapasitas penuh untuk menjadi penerus sang legenda di sisi kiri pertahanan Liverpool.
Kehadiran Milos Kerkez di Anfield tidak hanya mencerminkan potensi pemain muda berbakat, tetapi juga menandai langkah awal regenerasi dalam era baru Arne Slot. Proses adaptasi dan waktu akan memainkan peran penting. Namun, dengan kualitas yang telah ia tunjukkan sejauh ini, peluangnya untuk mengisi peran Andy Robertson terbuka sangat lebar.