Trofi Piala Dunia 2022. (fifa.com)
Sebelumnya, Australia sempat berminat menggelar Piala Dunia 2034, dengan menggandeng Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lain sebagai co-host. Namun, mereka menyatakan mundur dan mengalihkan niatannya pada ajang lain.
Federasi Sepak bola Australia (FA Australia) dalam situs resminya menyatakan ada beberapa faktor yang membuatnya tak jadi maju dalam proses pencalonan. Keputusan ini dibuat beberapa jam sebelum batas waktu deklarasi FIFA ditutup pada Selasa (31/10/2023).
"Kami sudah mengeksplorasi kesempatan untuk mejadi tuan rumah Piala Dunia dan mempertimbangkan segala macam faktor. Akhirnya, kami mencapai kesimpulan, tak jadi mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034," begitu pernyataan resmi FA.
Ketimbang Piala Dunia 2034, FA lebih tertarik menggelar Piala Asia Wanita pada 2026 dan Piala Dunia Klub 2029. Menurut mereka, dua event itu lebih masuk akal dalam urusan prestasi dan komersial.
"Untuk tuan rumah turnamen internasional, zona waktu Australia memberikan keuntungan untuk pemegang hak siar. Kami bisa menjangkau miliaran orang di Asia dan Oceania, yang mampu membantu daya jual dari kompetisi," tulis FA.
Dengan keputusan Australia, maka Arab Saudi tak memiliki lawan lain dalam pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2034. Posisi Arab Saudi kini sangat kuat untuk menjadi tuan rumah.
Apalagi, belakangan beberapa negara di Asia, termasuk Indonesia, menyatakan dukungannya kepada Arab Saudi jadi tuan rumah. AFC pun memberikan dukungannya kepada Arab Saudi menggelar Piala Dunia 2034.
Pengumuman Arab Saudi sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034 tampaknya tak dilakukan pada 2023. Tapi, mereka akan mengumumkannya pada 2024 mendatang.