Laga berjalan empat menit, Kroasia mengancam pertahanan Argentina lewat aksi Ivan Perisic. Namun, tendangannya masih bisa ditepis penjaga gawang Argentina, Wilfredo Caballero.
Menit ke-21 Argentina hampir saja memecah kebuntuan. Sayang, tendangan spekulasi Maxmiliano Meza dari sisi kiri pertahanan Kroasia hanya membentur tiang gawang.
Delapan menit berselang, buruknya koordinasi lini bertahan Kroasia hampir saja berbuah gol bagi Argentina. Namun, sambaran Enzo Perez di dalam kotak penalti masih menyamping dari gawang Kroasia. Babak pertama berakhir dengan skor imbang tanpa gol.
Memasuki babak kedua, Argentina langsung meningkatkan serangannya. Sementara Kroasia mengandalkan serangan balik cepat dan berbahaya. Argentina justru tertinggal terlebih dahulu setelah Caballero membuat blunder pada menit ke-53. Tendangannya mengenai pemain depan Kroasia, Ante Rebic. Tanpa ampun, Rebic menghujamkan tendangan keras dan merobek gawang Argentina, 1-0 Koriasia memimpin.
Tertinggal satu gol membuat Argentina bermain lebih menyerang. Sang pelatih memasukan Gonzalo Higuain dan Paulo Dybala untuk menambah daya gedornya. Memasuki menit ke-63 Messi hampir menyamakan kedudukan andai tendangannya tak ditepis Subasic.
Secara mengejutkan Kroasia justru mampu menambah koleksi golnya pada menit ke-81. Vatreni unggul lewat sepakan Luka Modric dari luar kotak penalti.
Menjelang berakhirnya pertandingan, Argentina justru kembali kebobolan. Kali ini lewat aksi Rakitic memanfaatkan serangan balik cepat. Skor 3-0 untuk kemenangan Kroasia bertahan hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.