Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cesc Fabregas kala berseragam Arsenal di Premier League. (skysports.com)

Jakarta, IDN Times - Selama kariernya, Cesc Fabregas tidak membela banyak klub. Tercatat, hanya ada lima klub yang dia bela, yakni Arsenal, Barcelona, Chelsea, AS Monaco, dan Como. Tidak ada lagi klub lain.

Namun, dari sekian banyak klub yang ada itu, Arsenal-lah yang agaknya jadi klub yang paling spesial bagi Fabregas. Bagaimana tidak, sedari muda, dia sudah mendapatkan kepercayaan sebegitu besar dari klub asal London itu.

Dalam prosesnya, Arsenal pun mendewasakan Fabregas. Dari seorang pemuda yang polos, 'Meriam London'-lah yang mengubah Fabregas jadi pemain yang lebih matang.

1. Kesempatan main di laga profesional

footballtransfertavern.com

Fabregas sejatinya merupakan pemain didikan akademi Barcelona, La Masia. Dia satu angkatan dengan nama-nama macam Lionel Messi dan Jordi Alba. Namun, sadar bahwa Barcelona tak bisa memberinya jam terbang di dunia profesional, dia hijrah ke Arsenal.

Pindah saat masih berusia muda, Fabregas harus beradaptasi dulu di Arsenal. Namun, tidak lama kemudian, dia langsung diberikan kesempatan oleh Arsenal main di tim utama. Itu terjad pada 2003 silam, saat Arsenal bersua Rotherham United.

Fabregas jadi pemain termuda yang debut bersama Arsenal, dalam usia 16 tahun 177 hari. 'Meriam London' jadi klub pertama yang memberikan Fabregas kesempatan main di level profesional.

2. Berkembang dari musim ke musim bersama Arsenal

Cesc Fabregas (mirror.co.uk)

Selepas debut pada 2003, Fabregas makin berkembang bersama Arsenal. Bahkan, dia jadi bagian penting keberhasilan Arsenal melenggang ke final Liga Champions pada musim 2005/06. Salah satu penampilan apiknya muncul saat lawan Juventus.

Fabregas pun semakin mendapatkan kesempatan memasuki 2007. Kepercayaan lebih yang diberikan padanya, seiring kepergian beberapa pemain kunci, membuatnya jadi menonjol. Dia juga diberikan kebebasan lebih.

Perkembangan Fabregas pun begitu terasa pada medio 2007 hingga 2010. Gol demi gol dan asis demi assist disumbangkan oleh Fabregas. Seiring kebebasan yang diberikan Arsene Wenger padanya, Fabregas menjawab hal itu dengan kontribusi nyata.

Dari segi permainan, Fabregas juga jadi begitu dewasa dari musim ke musim. Sehingga tak terasa, total 57 gol dan 95 asis sukses disumbangkan Fabregas selama 303 laga bersama Arsenal di semua ajang. Sampai akhirnya, dia pindah ke Barcelona pada 2011.

3. Tak ada trofi bersama Arsenal

Cesc Fabregas (skysports.com)

Fabregas memang menjadi dewasa di Arsenal. Namun, sayangnya, dia gagal menyumbangkan trofi di sana. Ada satu trofi yang hampir mereka dapat, yaitu Liga Champions. Namun, ada Barcelona yang menghentikan mereka.

"Salah satu penyesalan dalam karier saya, yang terbesar, adalah kegagalan saya memenangi trofi Liga Champions pada 2006. Padahal, kami sudah begitu dekat dengan trofi Liga Champions, di saat usia saya baru 18 tahun," ujar Fabregas.

Akhirnya, Arsenal hanya jadi tempat Cesc Fabregas mendewasakan diri. Namun, dari sinilah dia belajar, dan pada akhirnya sukses meraih gelar di tempat-tempat lain, bersama Barcelona dan Chelsea.

Editorial Team