Kiper Rene Higuita yang kini menjadi bagian dari staf pelatih Atletico Nacional. (instagram.com/higuitarene1)
Pada 1970—1990-an, klub ini seakan mengalami renaisans. Gelar juara Kolombia mereka raih pertama kali pada musim kompetisi 1953/1954. Setelah paceklik selama hampir 2 dekade, mereka kembali mendominasi Categoria Primera A (liga divisi pertama di Kolombia) pada 1973, 1976, 1981, 1991, 1994, dan 1999.
Melansir jurnal berjudul "Football Is the Only Thing That Unites Us’: A History of Football Nationalism in Colombia" yang ditulis Peter J Watson, Atletico Nacional menjadi satu-satunya tim di Kolombia sejak 1950-an yang jarang merekrut pemain asing asal negara Amerika Latin lain macam Argentina dan Brasil. Mayoritas pemain mereka bahkan berasal dari anak-anak muda lokal Medellin.
Hal ini ternyata tidak lepas dari campur tangan sosok Pablo Escobar. Merujuk film dokumenter "The Two Escobars" garapan Jeff Zimbalist dan Michael Zimbalist, kejayaan sepak bola di Medellin didorong oleh pembangunan sebuah lapangan sepak bola oleh sang gembong narkoba.
Dari lapangan tersebut, klub bisa memantau talenta-talenta terbaik dari anak-anak kurang beruntung di kawasan pemukiman tersebut, termasuk Andres Escobar dan sang kiper yang terkenal dengan tendangan kalajengking, Rene Higuita. Pembangunan selesai pada 1960 dan hanya selisih 10 tahun mereka sudah bisa menuai hasilnya.
Selain Atletico Nacional, Pablo Escobar juga memiliki saham di klub Independiente Medellin. Ia tampak sering menonton pertandingan dua klub asal Medellin tersebut. Bahkan, sesekali mengundang para pemain untuk menghabiskan waktu di rumah mewahnya. Melansir The Guardian, Higuita bahkan pernah tertangkap kamera mengunjungi sang capo di tahanan mewahnya yang berada di perbukitan terpencil.