Paus Fransiskus sempat secara tidak langsung memengaruhi jalannya transfer Danny Welbeck ke Arsenal pada 2014. Saat itu, mantan manajer Arsenal, Arsene Wenger, sedang berada di Roma untuk menghadiri pertandingan amal serta mengadakan audiensi pribadi dengan Paus. Tanggal acara tersebut bertepatan dengan hari terakhir bursa transfer musim panas 2014.
Wenger kala itu harus bangun pagi untuk terbang ke Roma. Ia mengungkapkan, waktu luangnya selama perjalanan digunakan untuk mengintensifkan komunikasi dengan timnya. Di tengah antrean untuk bertemu Sang Paus di Vatikan, Wenger bahkan masih terlibat negosiasi dengan pihak Manchester United dan agen Danny Welbeck.
Proses transfer yang sempat berjalan alot. Arsenal harus bersaing dengan rival sekota mereka, Tottenham Hotspur, untuk mendapatkan tanda tangannya. Proses transfer akhirnya tuntas dengan biaya 16 juta pound sterling (Rp320 miliar pada 2014) secara permanen meski saat itu Arsenal hanya ingin mendatangkannya dengan status pinjaman.
Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan jejak yang mendalam, tidak hanya secara religius, tetapi juga dalam budaya populer, termasuk sepak bola. Ia menunjukkan nilai-nilai olahraga dan moralitas dapat berjalan beriringan. Melalui prinsip etika, humanisme, dan kesederhanaan, Paus Fransiskus berhasil memposisikan sepak bola sebagai alat untuk membangun dialog lintas batas dan memperkuat persatuan umat manusia.