Jakarta, IDN Times - Sebelum pandemik COVID-19 melanda, Bali bak kota yang tak pernah mati. Denyut kehidupan selalu terasa setiap waktu di Bali, sebelum pandemik melanda. Namun, setelahnya, kondisi berubah. Kehidupan di Bali menjadi lesu, khususnya pariwisata.
Melihat Bali senyap, seolah-olah ada bagian yang hilang dari tempat yang acap disebut Pulau Dewata tersebut. Ada suasana yang tidak seharusnya terjadi.
Bali, yang biasanya penuh dengan ingar bingar, ramai musik, serta wisatawan asing dan domestik yang berlalu lalang, sekarang bak wilayah yang mati. Tidak ada lagi keseruan.
Yang ada hanya deretan kios-kios dengan pintu yang tertutup rapat. Malah, ada beberapa di antaranya yang sudah tidak terurus. Sepi, jadi hal yang aneh, selain memasuki hari Nyepi.
Sendi-sendi ekonomi warga yang bergantung pada pariwisata pun terganggu selama pandemik COVID-19. Kondisi ini jadi sorotan pemerintah Indonesia. Mereka tidak tinggal diam. Berbagai cara dilakukan. Selain memberlakukan kebijakan orang asing kembali masuk ke Indonesia, ada satu cara yang juga ditempuh untuk menghidupkan Bali.
Ya, Bali dijadikan tuan rumah beberapa kompetisi olahraga bertaraf nasional dan internasional. BRI Liga 1 2021/22 tidak ketinggalan ambil bagian. Mereka ikut menyemarakkan Bali dengan menjadikan Pulau Dewata sebagai tuan rumah seri empat.