Wales vs Denmark. (twitter.com/EURO2020)
Memasuki babak kedua, Denmark langsung menekan lini pertahanan Wales. Denmark tidak membiarkan Wales untuk mengembangkan permainan, dan hal itu membuahkan hasil pada menit 48.
Bermula dari pergerakan Braithwaite di sisi kiri pertahanan Wales, tercipta kemelut di kotak penalti. Bek sayap Wales, Neco Williams, panik dan salah membuang bola. Momen inilah yang sukses dimanfaatkan Dolberg. Dia memanfaatkan bola liar hasil sapuan Williams dengan mengontrol dan mengeksekusinya, membuat Denmark unggul 2-0 atas Wales.
Tertinggal dua gol, Wales coba melakukan penyesuaian. Setelah memasukkan Williams di babak pertama, giliran Harry Wilson yang dimainkan demi menambah daya gedor tim. Denmark merespons perubahan ini dengan memasukkan Christian Noergaard dan Mathias Jansen.
Beberapa perubahan yang dilakukan kedua tim ini membuat permainan tetap hidup. Wales coba mengancam lini pertahanan Denmark dengan beberapa variasi serangan, dengan Bale sebagai pusat serangannya.
Namun, upaya Wales masih gagal karena serangannya sangat mudah dibaca para pemain Denmark. Serangan Wales terlalu bertumpu ke sisi kiri, dan diakhiri umpan silang ke kotak penalti. Kjaer dan kolega mampu mematahkan skema serangan monoton macam ini.
Di sisa waktu babak kedua, Wales tetap berusaha untuk membobol pertahanan Denmark. Namun, akibat dari serangan mereka yang monoton, justru Denmark yang menambah keunggulan.
Jelang laga usai, Joakim Maehle mencetak gol ketiga untuk Denmark. Memanfaatkan umpan dari Jansen, Maehle membobol gawang Wales lewat sepakan kaki kirinya.
Keunggulan Denmark bertambah lagi usai Braithwaite mencetak gol jelang laga usai. Skor berubah 4-0, dan skor ini bertahan sampai laga tuntas.