Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Xavi Hernandez marah kepada anak asuhnya, karena Barcelona lagi-lagi gagal menang usai ditahan imbang Granada 1-1 di laga lanjutan LaLiga, Minggu (9/1/2022). (marca.com)
Xavi Hernandez marah kepada anak asuhnya, karena Barcelona lagi-lagi gagal menang usai ditahan imbang Granada 1-1 di laga lanjutan LaLiga, Minggu (9/1/2022). (marca.com)

Jakarta, IDN Times - Barcelona di bawah asuhan sang legenda, Xavi Hernandez masih saja tampil inkonsisten. Kali ini, Blaugrana gagal menang dari Granada dalam laga lanjutan LaLiga musim 2021/22.

Bertandang ke Nuevo Estadio de Los Carmenes, Barcelona harus puas bermain imbang 1-1 dalam duel yang digelar pada Minggu (9/1/2022). Kemenangan di depan mata Barca usai unggu satu gol lewat Luuk de Jong (57’), pupus saat tuan rumah menyamakan kedudukan jelang laga berakhir lewat Antonio Puertas (89’).

Andai Gavi tak mendapatkan kartu merah di pertengahan babak kedua, Barcelona sebetulnya bisa tampil mendominasi sepanjang laga. Kehilangan satu pemain itu membuat keseimbangan tim goyah dan harus kebobolan satu gol yang membuat Barca  gagal meraup tiga angka.

1. Xavi marah pemain Barcelona sulit cetak gol

Xavi Hernandez saat menangani Al-Sadd. (90min.com)

Xavi tak mau menjadikan Gavi sebagai kambing hitam dari kegagalan Barcelona. Namun, ia menyebut jika penyakit utama tim dalam laga tersebut masih sama seperti pertandingan sebelumnya, yakni sulit mencetak gol. Hal itu yang membuat tim beberapa kali gagal meraup target kemenangan.

“Kami tampil kurang bagus dalam mengkonversi peluang dan tim saat ini sedang berusaha memperbaikinya. Hanya saja, kami tak bisa mengelak jika kami kesulitan membuat gol. Walau berhasil mencetak gol dalam laga ini, itu tetap begitu sulit diciptakan. Sehingga, kami kesulitan menjaga keunggulan,” kata Xavi dikutip Mundo Deportivo. 

2. Barcelona mudah kehilangan bola

Xavi Hernandez marah kepada anak asuhnya, karena Barcelona lagi-lagi gagal menang usai ditahan imbang Granada 1-1 di laga lanjutan LaLiga, Minggu (9/1/2022). (Twitter/@FCBarcelona)

Tak hanya itu, anak asuhnya juga dinilai punya kekurangan lain yang membuat kemenangan lebih sulit diraih Barcelona. Menurut dia, para pemain sangat mudah kehilangan bola. Hal itu dianggapnya sebagai satu kelemahan, karena penguasaan bola bisa membuat lawan tertekan dan sulit berkembang.

“Kami sangat sering kehilangan bola dan itu sangat bodoh. Hal itu membuat kami harus mengkritik diri sendiri. Kami sudah seharusnya bermain lebih baik,” ujar pelatih berusia 41 tahun itu.

“Kami seharusnya bisa memnberikan tekanan lebih tinggi dan menciptakan lebih banyak peluang. Untuk itu kami harus terus meningkatkan faktor-faktor tersebut. Caranya, terus bekerja keras,” lanjut dia.

3. Blaugrana ditunggu duel el clasico dalam kondisi kurang ideal

Xavi Hernandez marah kepada anak asuhnya, karena Barcelona lagi-lagi gagal menang usai ditahan imbang Granada 1-1 di laga lanjutan LaLiga, Minggu (9/1/2022). (Twitter/@FCBarcelona)

Hasil ini tentu sangat mengecewakan bagi seluruh penggawa Barcelona, termasuk Xavi. Sebab, kemenangan seharusnya bisa diraih untuk memompa semangat tim yang dihadapkan dengan duel el clasico kontra Real Madrid pekan depan dalam duel di Piala Super Spanyol.

Namun, nasi sudah menjadi bubur. Walau gagal menang, Xavi harus bisa membangkitkan lagi semangat Ousmane Dembele dan kolega untuk menghadapi pertandingan nanti. Jika tidak, mereka berpotensi kalah lagi, karena Madrid aalah tim yang sangat sulit dikalahkan musim ini.

Editorial Team