Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hwang Hee-chan (instagram.com/wolves)
Hwang Hee-chan (instagram.com/wolves)

Jakarta, IDN Times - Pertandingan persahabatan Como 1907 versus Wolverhampton Wanderers (Wolves) di Marbella, Spanyol (15/7/2024), tercoreng akibat tindakan rasisme dari salah seorang bek Como terhadap pemain Wolves, Hwang Hee Chan.

Mengutip dari beberapa sumber, dugaan rasisme ini terjadi pada pertengahan babak kedua. Hwang Hee Chan mengaku mendengar seorang bek Como melempar pernyataan rasis dengan menyebutnya "Jackie Chan".

1. Sempat terjadi insiden pemukulan

(instagram.com/pedroneto_30)

Buntut dari insiden tersebut, Daniel Podence sebagai rekan setim Hwang memukul pemain yang diduga rasis tersebut. Selanjutnya, Podence diberikan kartu merah sehingga langsung dikeluarkan dari lapangan.

Sementara, manajer Wolves, Gary O'Neill, sempat bertanya ke Hee Chan apakah mau lanjut main atau tidak. Pilihannya adalah lanjut main.

Setelah kejadian tersebut, Wolves pun melayangkan komplain formal ke UEFA mengenai insiden tersebut.

2. Pernyataan Como

Como 1907, klub Italia milik Hartono bersaudara yang promosi ke Serie A 2024/2025 (Instagram.com/comofootball)

Como pun mengeluarkan pernyataan resmi pada akun X klub tersebut, yang isinya mengatakan pihaknya tidak menolerir rasisme dan mengutuk semua bentuknya dengan cara sekuat mungkin. Como bertanya langsung kepada bek yang bersangkutan, mengenai apa sebenarnya yang diucapkan saat itu.

"Dia memberi tahu kami komentar yang dibuat kepada rekan setimnya dan berbunyi 'Abaikan dia. Pikirnya adalah Jackie Chan'. Setelah berbicara panjang lebar dengan pemain kami, yakin ini mengacu pada nama pemain dan referensi konstan 'Channy' yang dibuat oleh rekan satu timnya sendiri di lapangan," tulis Perwakilan Resmi Como, Mirwan Suwarso.

Como juga meyakinkan kalau beknya tidak mengatakan apa pun dengan cara atau maksud untuk menghina.

3. Komentar UEFA

Sementara itu, UEFA menyampaikan jika perjuangan untuk menghilangkan rasisme, diskriminasi, dan intoleransi, dari sepak bola adalah prioritas utama bagi organisasinya.

"Perilaku diskriminatif tidak ditoleransi di kompetisi UEFA. Setiap perilaku seperti itu akan jatuh di bawah Pasal 14 dari peraturan disiplin UEFA. Sementara UEFA akan melanjutkan perjuangannya untuk menghilangkan semua bentuk diskriminasi, badan displin hanya dapat mengambil tindakan untuk insiden yang terjadi di kompetisi UEFA," tulis UEFA.

Editorial Team