pemain Bologna FC (instagram.com/bolognafc1909)
Sektor lain yang mengalami peningkatan performa di Bologna musim ini adalah pertahanan. Pada 2022/2023, saat kehilangan bola, Bologna akan melakukan high pressing (melakukan tekanan di area lawan ketimbang membiarkan lawan masuk ke area bertahan kita sendiri) dengan tujuan merebut bola di final third (mereka sendiri) atau memaksa pemain-pemain lawan melepaskan operan panjang. Taktik yang dikenal dengan istilah field tilt itu sering dipakai tim-tim kuat, tetapi cukup berisiko.
Dalam kasus Bologna musim lalu, pemain sering melakukan eksekusi yang tak sempurna sehingga justru membuka celah bagi lawan untuk melakukan penetrasi. Thiago Motta memperbaiki kendala tersebut musim ini. Hal itu terbukti dari passes per defensive action (PPDA) lawan mereka cukup rendah, yakni hanya sebesar 11,6 (terendah ketiga setelah Fiorentina dan Napoli) dan jumlah gol kemasukan mereka yang hanya 25 per minggu ke-31. Mereka pula tim Serie A musim ini yang melakukan tackle terbanyak, menandakan solidnya tembok pertahanan mereka.
Sesuai dengan karakternya yang eksperimental dan usianya yang relatif muda, Thiago Motta melakukan berbagai gebrakan progresif dan penuh risiko di Bologna. Namun, dengan pemain-pemain yang tepat, cukup sedikit pihak yang menduga jika hasilnya bisa sehebat ini.