Brian Clough, Manajer Legendaris Nottingham Forest

Selepas gantung sepatu karena cedera, Brian Clough diminta Sunderland untuk melatih tim junior. Ia tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk mendapatkan pengalaman pertama menjadi pelatih.

Pada 1965, Clough mendapatkan tawaran dari Hartlepools United. Tawaran itu membuatnya menjadi manajer termuda di liga saat itu.

Clough menangani Hartlepools United dengan mengajak rekannya, Peter Taylor, untuk menjadi asisten. Perjalanan mereka untuk melatih ternyata tidak berjalan mulus. Clough harus menerima kenyataan dipecat Hartlepools United. Sebab, ia dan Peter Taylor tidak bisa membuat dampak yang luar biasa terhadap tim.

Tidak sampai menganggur lama, Brian Clough mendapat tawaran dari Derby County pada 1967. Ia menerima tawaran tersebut dengan membawa rekan setianya, Peter Taylor, untuk menjadi asisten di tim.

Derby County menjadi awal kegemilangan karier Clough. Ia membawa tim itu menjadi juara divisi pertama pada 1972.

Di balik kegemilangan Clough, ada andil Taylor sebagai asisten. Kedua orang ini layaknya Tsubasa Ozora dan Taro Misaki yang selalu melengkapi satu sama lain.

Meski begitu, hubungan Brian Clough dan Peter Taylor bukannya tanpa masalah. Mereka sempat bermusuhan saat menangani Derby County.

Kedua orang ini saling membenci karena beradu argumen dan mementingkan ego masing-masing. Puncaknya, Clough dan Taylor mundur dari jabatan Derby County pada 1973.

Hubungan Clough dan Taylor berangsur membaik. Pada tahun yang sama, mereka sepakat  reuni untuk menangani Brighton & Hove Albion, yang saat itu berada di divisi ketiga.

Brian Clough hanya bertahan semusim di tim tersebut. Ia membuat keputusan yang kontroversial dengan melatih Leeds United.

Clough menggantikan posisi Don Revi di Leeds United, sedangkan Peter Taylor memilih untuk tetap di Brighton & Hove Albion. Keputusan Clough untuk menangani tim berjuluk The Peacock ini menjadi sebuah kesalahan. Pasalnya, ia hanya menjadi manajer tim tersebut selama 44 hari.

Badai yang menerjang karier Brian Clough akhirnya reda. Ia menjadi pelangi yang indah karena mendapat kesempatan emas pada 1975 dengan menjadi manajer Nottingham Forest. Duet Brian Clough dan Peter Taylor hadir sekali lagi pada 1976.

Taylor memutuskan untuk meninggalkan Brighton & Hove Albion demi menerima ajakan sahabatnya untuk menangani Nottingham Forest. Hubungan mereka kembali akur seperti sediakala. Kedua orang ini sama-sama mempunyai semangat yang luar biasa untuk menangani tim tersebut.

Kehadiran Brian Clough dan sang asisten, Peter Taylor, mampu membawa efek yang luar biasa. Nottingham Forest dibawa naik kasta di Liga Inggris. Berselang semusim, tepatnya pada 1977/1978, Clough membuat kejutan dengan membawa timnya menjadi juara kasta tertinggi Liga Inggris.

Kejayaan Nottingham Forest tidak sampai sebatas liga lokal. Mereka juga menguasai Eropa dengan menjuarai Liga Champions secara berturut-turut pada 1979 dan 1980. Prestasi tersebut mampu mengejutkan dunia karena sebelumnya Nottingham Forest tidak diperhitungkan.

Pada 1982, Peter Taylor memutuskan untuk meninggalkan Nottingham Forest untuk kembali ke Derby County. Kejadian tersebut membuat duetnya dengan Brian Clough resmi berakhir dan tidak pernah bersama lagi. Clough memilih untuk bertahan dengan Nottingham Forest hingga 1993.

Prestasi Brian Clough dan Peter Taylor luar biasa bagi Nottingham Forest. Mereka sudah memberikan seluruh pikiran dan kemampuan demi kejayaan tim. 

Nottingham Forest mengabadikan kedua legenda tersebut dengan menjadikan nama mereka sebagai nama tribun di stadion. Mereka juga membuat patung Brian Clough dan Peter Taylor di area markas tim berjuluk The Tricky Trees tersebut. Duet manajer dan asisten ini merupakan bagian terpenting dalam perjalanan sejarah klub.

Brian Clough dengan segala kontroversinya mampu membawa Nottingham Forest menjadi sangat ditakuti di Inggris, bahkan Eropa. Ia bisa mengubah permainan tim menjadi sangat kompak dan solid saat berada di lapangan.

Semua prestasinya ada campur tangan Peter Taylor sehingga bisa sangat sukses. Sungguh sangat layak disebut sebagai manajer asli Inggris paling cemerlang.