Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Santiago Bernabeu, markas Real Madrid
potret Santiago Bernabeu, markas Real Madrid (unsplash.com/Vienna Reyes)

Intinya sih...

  • Ancaman Yamal minim: Hanya 79 sentuhan bola, 2 tembakan, dan tak ada yang mengarah ke gawang.

  • Cara Madrid membungkam Yamal: Bertahan secara tim dan menutup ruang gerak Yamal dengan baik.

  • Kata-kata negatif Yamal jadi bensin: Motivasi tinggi pemain Madrid karena ejekan konstan Yamal sebelum laga.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Lamine Yamal benar-benar tidak berkutik ketika laga Real Madrid lawan Barcelona pada Minggu (26/10/2025). Dalam laga bertajuk El Clasico itu, bintang muda asal Catalunya ini redup.

Bertanding di Santiago Bernabeu, Yamal seolah kehilangan pengaruhnya di lini depan Barcelona. Padahal, dalam beberapa laga terakhir, dia kerap jadi pembeda bagi tim, baik di LaLiga maupun Liga Champions.

1. Ancaman Yamal sangat minim

Dalam catatan Whoscored, ancaman Yamal ke gawang Madrid sangat minim. Total, dia cuma menyentuh bola sebanyak 79 kali, menembak dua kali dan tak ada satu pun tembakannya yang mengarah ke gawang.

Setiap kali melakukan manuver, Yamal selalu dihentikan oleh para pemain belakang Madrid. Pada akhirnya, dia juga yang memancing keributan tatkala kena provokasi Dani Carvajal, perkara dirinya terlalu banyak bicara sebelum laga.

2. Bagaimana cara Madrid membungkam Yamal?

Pelatih Madrid, Xabi Alonso, menyebut kesuksesan Madrid membungkam Yamal di laga El Clasico kemarin, karena anak asuhnya bertahan secara tim. Ruang-ruang gerak Yamal mereka tutup sedemikian rupa.

"Kami mencoba untuk bertahan dengan baik sebagai sebuah tim dan kami tak mempunyai masalah khusus dengannya. Tim bertahan dengan baik dan tidak membiarkan ada banyak peluang," kata Alonso, dilansir situs resmi Madrid.

3. Kata-kata negatif Yamal jadi bensin

Di laga ini, para pemain Madrid juga tampil dengan motivasi tinggi. Disebut-sebut, terbakarnya semangat 'Los Blancos' ini karena ejekan Yamal yang konstan sebelum laga. Terlepas dari itu, Alonso senang.

"Saya tidak tahu apakah mereka sangat termotivasi (oleh kata-kata Lamine Yamal sebelum pertandingan), tetapi tim sangat termotivasi. Akhirnya, Real Madrid bisa merasakan kemenangan di laga besar (El Clasico)," ujar Alonso.

Editorial Team