Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Conor Gallagher (instagram.com/conorgallagher92)

Jakarta, IDN Times - Chelsea mencatatkan rekor buruk di sepanjang 2023. Mereka sah menjadi raksasa dari lima kompetisi top Eropa yang paling sering kalah sepanjang tahun ini.

Statistik menunjukkan, seperti dilansir Daily Mirror, Chelsea kalah 19 kali selama satu tahun kalender. Torehan itu menjadi yang paling buruk dari seluruh raksasa Eropa di lima kompetisi top.

Parahnya lagi, ternyata Chelsea malah sejajar dengan tiga klub papan bawah di kompetisi Eropa.

1. Sejajar dengan tiga tim papan bawah

potret pemain UD Almeria (twitter.com/U_D_Almeria)

Hanya ada tiga klub Eropa yang jumlah kalahnya lebih banyak dari Chelsea sepanjang 2023. Ironisnya, mereka merupakan klub papan bawah.

Ada Almeria, juru kunci LaLiga, yang jumlah kalahnya menjadi paling banyak, 24 kali sepanjang LaLiga. Kemudian, Werder Bremen dan Empoli sudah kalah 20 kali sepanjang tahun ini.

Bedanya, nasib Bremen di Bundesliga lebih baik ketimbang Empoli. Saat Empoli masuk zona degradasi, Bremen tertahan di peringkat 13 klasemen sementara Bundesliga.

2. Pochettino frustrasi

Mauricio Pochettino (chelseafc.com)

Chelsea saat ini ada di posisi 10 klasemen sementara Premier League. Tentu, ini bukan habitat asli The Blues.

Manajer Chelsea, Mauricio Pochettino, mengaku frustrasi atas hasil yang diraih oleh anak-anak asuhnya sepanjang 2023. Apalagi, mereka baru saja dipermalukan Wolverhampton Wanderers, 1-2.

"Banyak yang dibicarakan di awal musim, ini tim muda. Bukan berarti muda dalam hal usia, tapi benar-benar secara tim. Ada yang baru main di Premier League dan mereka butuh adaptasi," kata Pochettino dilansir Sky Sports.

3. Problem Chelsea terlalu akut

Selebrasi pemain Chelsea usai menekuk Newcastle di perempat final Carabao Cup 2023/24, Rabu (20/12/2023). (Twitter/@ChelseaFC).

Masalah buat Chelsea tak berhenti soal tim yang masih muda. Namun, Pochettino melihat kepercayaan diri dan kualitas jadi problematika yang begitu akut di Chelsea.

"Ini soal kepercayaan diri dan kualitas. Terlalu banyak masalah. Kami seharusnya cetak gol jika mau menang. Kami sangat kecewa, apalagi sering kebobolan lewat sepak pojok," ujar Pochettino.

Editorial Team