Dalam jurnalnya yang berjudul “Sport and Society: The Case of Brazilian Futebol", Robert M. Levine membagi perkembangan sepak bola Brasil dalam beberapa periode. Periode awal dimulai dengan diperkenalkannya sepak bola oleh koloni Inggris pada tahun 1890-an.
Hingga tahun 1904, sepak bola di Brasil identik dengan kelompok elite. Untuk bisa bermain di sebuah klub, para atlet harus membawa perlengkapan sendiri dan membiayai akomodasi serta transportasi secara mandiri.
Barulah pada 1905, mulai muncul klub-klub sepak bola amatir yang merekrut pemain dari kalangan kelas pekerja. Tepatnya para buruh dan pegawai kelas rendah yang kebanyakan merupakan imigran asal Eropa, Timur Tengah, serta penduduk keturunan bekas budak asal Afrika.
Salah satu klub itu adalah Sport Club Corinthians Paulista yang meski namanya sangat aristokrat merupakan tim yang identik dengan kelas pekerja menengah ke bawah di Sao Paulo. Bersama Vasco da Gama dan Bangu, mereka menjadi pelopor klub akar rumput yang disegani di Brasil.
