Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi logo Arsenal (unsplash.com/Nelson Ndongala)
ilustrasi logo Arsenal (unsplash.com/Nelson Ndongala)

Intinya sih...

  • Arsenal gagal juara Premier League musim 2024/25 setelah Liverpool menggilas Tottenham Hotspur 5-1 di Anfield.
  • Arteta merasa kecewa dan tidak terpacu oleh kemenangan Liverpool, fokusnya lebih pada pengembangan tim Arsenal ke depan.
  • Arteta kagum dengan fokus dan elegansi Liverpool dalam menghadapi turbulensi kontrak pemain bintang serta menyayangkan badai cedera yang mengganggu performa Arsenal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengaku begitu kecewa tim asuhannya gagal juara Premier League lagi di musim 2024/25. Bahkan, Arteta merasa sakit saat mengetahui Liverpool juara dan berpesta di Anfield usai menggilas Tottenham Hotspur sengan skor 5-1.

Ini merupakan kegagalan Arsenal yang ketiga secara beruntun. Dalam dua musim sebelumnya, Arsenal selalu finis sebagai runner up dan hal itu berpotensi terulang di musim 2024/25.

"Perut saya seperti mengganjal, yeah. Saya mengerti mengapa tim ini lebih konsisten dan banyak komposisi yang diperlukan untuk bisa menang. Tapi, tetap saja menyakitkan," ujar Arteta dilansir Daily Mirror.

1. Akui keunggulan Liverpool

Menyaksikan Liverpool juara, bagi Arteta, bukan menjadi bahan motivasi buat Arsenal kembali lebih kuat di musim depan. Dia mengaku ada aspek lain yang lebih penting untuk dikembangkan.

"Apalagi, mereka melakukannya dengan sikap yang tepat. Tak ada kesempatan buat yang lain untuk menyainginya. Anda harus memberikan selamat dan menerima banyak alasan kenapa tak bisa meraihnya serta mencoba berkembang," kata Arteta.

2. Rival lebih konsisten

Hal lain yang membuat Arteta kagum adalah Liverpool bisa tetap fokus meski diganggu turbulensi kontrak sejumlah pemain bintang. Sepanjang musim ini, The Reds memang sempat diganggu dengan tak pastinya kontrak Mohamed Salah, Virgil van Dijk, bahkan Trent Alexander-Arnold.

Salah dan Van Dijk pada akhirnya memperpanjang kontrak, sementara Alexander-Arnold masih belum tentu bertahan. Situasi itu, menurut Arteta, bisa disikapi Liverpool dengan cara yang elegan.

"Mereka juga selalu bisa menurunkan pemainnya sepanjang waktu di lapangan, positif sekali," ujar Arteta.

3. Diganggu badai cedera

Arteta juga merasa Arsenal gagal bersaing karena diganggu badai cedera. Beda dengan Liverpool yang konsisten para pemainnya, mereka limbung lantaran kualitas antara tim inti dan cadangan berbeda.

"Belum tentu juga saya kasih gelar, tapi peluangnya pasti lebih besar jika pemain fit," ujar pria Spanyol itu.

Editorial Team