Pemenang FIFA Puskás Award 2009: Cristiano Ronaldo
Gol Cristiano Ronaldo ke gawang Porto pada Liga Champions 2008/2009 menjadi pemenang Puskás Award pertama dalam sejarah. Berawal dari pergerakan cepat dari area tengah, Ronaldo melakukan tembakan jarak jauh dari sekitar 35 meter. Bola meluncur sangat keras, lurus, dan akurat menuju sudut bawah gawang, membuat kiper Porto sama sekali tak bereaksi. Gol ini dianggap sebagai simbol kemampuan Ronaldo dalam mencetak gol spektakuler dari berbagai jarak, serta memperlihatkan kekuatan kaki kanannya yang luar biasa. Tendangan ini juga memperkuat reputasinya sebagai pemain yang bisa mengubah jalannya pertandingan dengan momen tunggal.
Pemenang FIFA Puskás Award 2010: Hamit Altıntop
Gol voli Hamit Altıntop untuk Turki ke gawang Kazakhstan dalam Kualifikasi Euro 2012 menjadi salah satu gol teknik volley terbaik sepanjang masa. Dari sepak pojok yang diarahkan keluar kotak penalti, Altıntop berdiri di posisi ideal dan langsung menyambut bola dengan sepakan first-time tanpa menyentuh tanah. Bola terbang sangat cepat ke arah pojok atas gawang, meninggalkan kiper dalam posisi statis. Keindahan gol ini terletak pada kombinasi kekuatan, timing sempurna, dan kontrol tubuh saat mengeksekusi volley yang sangat sulit dilakukan bahkan oleh pemain top dunia.
Pemenang FIFA Puskás Award 2011: Neymar
Saat bermain untuk Santos, Neymar mencetak gol solo brilian ke gawang Flamengo. Ia memulai aksi dari tengah lapangan, melewati beberapa pemain menggunakan kombinasi kecepatan, dribel tajam, dan body feints khasnya. Setelah menembus kotak penalti, Neymar menempatkan bola ke gawang dengan finishing halus. Gol ini mendapat pujian besar karena menunjukkan bakat alami dan improvisasi Neymar sebagai pemain muda. Banyak pengamat menyebut gol ini sebagai salah satu karya seni dribel terbaik yang pernah ditampilkan di sepak bola modern.
Pemenang FIFA Puskás Award 2012: Miroslav Stoch
Gol voli Miroslav Stoch untuk Fenerbahçe menjadi salah satu gol jarak jauh paling indah dalam sejarah kompetisi domestik Turki. Ia menerima bola lambung di tepi kotak penalti, lalu tanpa kontrol tambahan, langsung melepaskan sepakan voli keras menggunakan kaki kanan. Bola meluncur deras dengan arah melengkung ke sudut atas gawang. Tingkat kesulitan eksekusinya sangat tinggi karena ia harus menyesuaikan posisi badan, membaca arah bola jatuh, dan mengeksekusi tendangan dalam satu momen cepat. Gol ini sering disebut sebagai “masterclass volley”.
Pemenang FIFA Puskás Award 2013: Zlatan Ibrahimović
Gol Zlatan ke gawang Inggris adalah salah satu yang paling ikonik dalam sejarah sepak bola. Dalam pertandingan persahabatan, bola liar memantul tinggi di luar kotak penalti. Tanpa ragu, Zlatan melakukan bicycle kick dari jarak sekitar 30 meter. Bola melambung melewati kiper Joe Hart yang sudah maju, lalu masuk sempurna ke gawang. Gol ini dianggap hampir mustahil karena posisi dan jaraknya tidak masuk akal untuk sebuah tendangan salto. Aksi ini semakin memperkuat citra Zlatan sebagai pemain dengan kreativitas dan keberanian ekstrem.
Pemenang FIFA Puskás Award 2014: James Rodríguez
Gol James Rodríguez di Piala Dunia 2014 melawan Uruguay langsung menjadi legenda. Ia mengontrol bola dengan dada membelakangi gawang, lalu memutar tubuh dan melepaskan tendangan voli kaki kiri dari luar kotak penalti. Bola meluncur sempurna ke sudut atas, membuat stadion bergemuruh. Gol ini bukan hanya indah dari segi teknik, tetapi juga terjadi di panggung terbesar dunia. Banyak analis menyebutnya salah satu gol terbaik dalam sejarah Piala Dunia.
Pemenang FIFA Puskás Award 2015: Wendell Lira
Pemain yang saat itu bermain di liga kasta bawah Brasil ini mencetak gol yang membuat dunia terkesima. Berawal dari kerja sama operan pendek, Wendell Lira menerima bola dalam posisi sulit di kotak penalti. Dengan insting yang luar biasa, ia meloncat dan melakukan bicycle kick indah yang mengarah ke sudut bawah gawang. Gol ini menjadi simbol bahwa keindahan sepak bola tidak hanya milik pemain terkenal, tetapi bisa datang dari siapa saja yang memiliki kemampuan teknik istimewa.
Pemenang FIFA Puskás Award 2016: Mohd Faiz Subri
Gol tendangan bebas Faiz Subri menjadi viral secara global karena gerak bola yang hampir tak masuk akal. Bola yang ditendangnya meluncur dengan efek knuckleball ekstrem: awalnya bergerak ke satu arah, lalu tiba-tiba membelok keras ke sisi lain sebelum masuk ke gawang. Efek aerodinamis bola yang sangat tidak stabil itulah yang membuat gol ini dianggap sebagai salah satu free-kick paling spektakuler sepanjang masa.
Pemenang FIFA Puskás Award 2017: Olivier Giroud
Giroud mencetak gol “Scorpion Kick” yang tak hanya unik, tapi juga sulit secara teknis. Ia menerima umpan silang agak tinggi dan berada dalam posisi badan yang condong ke depan. Tanpa bisa mengontrol bola dengan cara normal, ia mengangkat kaki belakang dan menendang bola menggunakan tumit dari arah yang mustahil. Bola memantul dan masuk ke gawang, membuat gol ini menjadi salah satu gol paling terkenal dalam sejarah Premier League.
Pemenang FIFA Puskás Award 2018: Mohamed Salah
Salah mencetak gol individu menawan saat Derby Merseyside melawan Everton. Ia menggiring bola dari sisi kanan, memotong ke dalam sambil melewati dua pemain bertahan menggunakan kekuatan dan keseimbangan tubuh. Setelah menemukan ruang kecil, ia melepaskan tembakan melengkung yang tak dapat dihentikan kiper. Gol ini memperlihatkan kombinasi dribel, kontrol tubuh, dan finishing khas Salah.
Pemenang FIFA Puskás Award 2019: Dániel Zsóri
Zsóri memenangkan Puskás Award berkat gol salto spektakuler yang Ia cetak untuk Debrecen saat melawan Ferencváros pada Februari 2019. Gol penentu kemenangan itu terjadi di masa injury time, hanya beberapa menit setelah Ia masuk sebagai pemain pengganti. Teknik, timing, dan momen dramatisnya membuat gol tersebut dianggap pantas menjadi yang terbaik tahun itu.
Pemenang FIFA Puskás Award 2020: Son Heung-Min
Son Heung-min mencetak gol spektakuler untuk Tottenham Hotspur melawan Burnley F.C. pada 7 Desember 2019, di mana ia membawa bola dari pinggir kotak sendiri, melewati beberapa pemain Burnley dan mengakhiri dengan penyelesaian klinis. Gol ini kemudian memenangkan penghargaan FIFA Puskás Award 2020.
Pemenang FIFA Puskás Award 2021: Erik Lamela
Pada 14 Maret 2021, saat bermain untuk Tottenham Hotspur melawan Arsenal di Derby London Utara, Lamela mencetak gol spektakuler dengan tendangan rabona yang memukau saat membawa timnya unggul 1-0. Gol tersebut memenangkan penghargaan FIFA Puskás Award tahun 2021 sebagai gol terindah tahun tersebut.
Pemenang FIFA Puskás Award 2022: Marcin Oleksy
Marcin Oleksy mencetak gol spektakuler lewat tendangan gunting satu kaki untuk Warta Poznań Amputasi melawan Stal Rzeszów pada 6 November 2022 di ajang PZU Amp Futbol Ekstraklasa. Gol ini membuatnya menjadi pemain amputasi pertama yang memenangkan FIFA Puskás Award.
Pemenang FIFA Puskás Award 2023: Guilherme Madruga
Guilherme Madruga mencetak gol spektakuler berupa tendangan salto (bicycle kick) dari luar kotak penalti untuk Botafogo‑SP melawan Novorizontino pada 27 Juni 2023, yang membawa timnya menang 1-0. Gol ini yang kemudian mencatatkan nama Guilherme Madruga sebagai pemenang Puskás Award 2023.
Pemenang FIFA Puskás Award 2024: Alejandro Garnacho
Alejandro Garnacho mencetak gol salto (overhead kick) yang spektakuler untuk Manchester United melawan Everton di Goodison Park pada 26 November 2023. Ia menerima umpan silang dari Diogo Dalot dan mengakhiri dengan tendangan akrobatik ke pojok gawang.