Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Barcelona (pixabay.com/Holakram)
ilustrasi Barcelona (pixabay.com/Holakram)

Intinya sih...

  • De Jong merasa apa yang dikatakan Yamal bukan masalah besar, karena diksi pencuri tak dialamatkan langsung kepada Madrid.

  • Madrid tajam dan unggul dalam urusan efektivitas, sementara Barcelona gagal menciptakan peluang berbahaya di depan gawang Los Blancos.

  • Barcelona kini tertinggal makin jauh dari Madrid di papan klasemen usai kekalahan tersebut, membuat posisinya tidak bagus dalam persaingan gelar LaLiga.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Gelandang Barcelona, Frenkie de Jong, menyentil aksi para pemain Real Madrid dalam keributan yang terjadi usai El Clasico di Santiago Bernabeu, Minggu (26/10/2025). De Jong merasa, sikap pemain Madrid saat insiden itu berlebihan.

Keributan diawali dari aksi bek senior Madrid, Dani Carvajal, yang melepaskan gestur keras kepada winger Barcelona, Lamine Yamal. Gestur itu dilontarkan Carvajal sebagai balasan atas pernyataan keras Yamal terkait "pencuri" dalam skuad Madrid di media sosialnya.

Terlihat, Carvajal meminta agar Yamal gak banyak omong dan lebih fokus pada permainan di atas lapangan, ketimbang melontarkan kalimat tak pantas.

"Reaksi pemain Madrid berlebihan. Jika kalian kenal Lamine, maka berpikir tak akan melontarkan kalimat tersebut, bicara secara personal. Kenapa harus melepaskan gestur di lapangan?" kata De Jong dilansir Mundo Deportivo.

1. Bukan masalah besar?

De Jong merasa apa yang dikatakan Yamal bukan masalah besar. Baginya, diksi pencuri tak dialamatkan langsung kepada Madrid.

"Bukan masalah besar. Saya gak dengar Lamine bilang Madrid mencuri secara langsung. Tapi, ada seseorang di Raja Klasemen, itu katanya," ujar pria Belanda tersebut.

2. Madrid tajam, Barcelona terjungkal

Terkait hasil laga, De Jong mengaku Madrid memang unggul dalam urusan efektivitas. Barcelona keteteran, karena gagal menciptakan peluang di depan gawang Los Blancos meski mampu mendominasi permainan.

"Jika kalian gak tajam, mereka bisa memberikan hukuman lewat serangan balik dan menciptakan bahaya. Kami harus mencetak peluang, berkembang. Kami bersaing, tapi tak cukup. Di babak kedua kami menguasai laga, tapi minim kreasi dan susah menciptakan peluang," kata De Jong.

3. Posisi Barcelona gak bagus

Barcelona kini tertinggal makin jauh dari Madrid di papan klasemen usai kekalahan tersebut. Mereka berjarak lima poin dari Madrid.

Tentu, ini menjadi sebuah kerugian buat Azulgrana dalam persaingan gelar LaLiga. Apalagi, statistik menunjukkan, pemenang El Clasico jilid I umumnya selalu bisa jadi juara.

Editorial Team