Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tim Dejan FC di Liga 2 2024/25. (instagram.com/dejan_fc)

Intinya sih...

  • Dejan FC, tim eks tarkam, berhasil bersaing di Liga 2 2024/25
  • Pendirian tim Dejan FC berasal dari pemikiran owner yang sangat passionate terhadap sepak bola
  • Dejan FC merupakan tim independen dengan lapangan dan stadion sendiri, serta filosofi yang mementingkan kekompakan dan kerja sama tim

Jakarta, IDN Times - Kata siap klub tarkam tidak bisa berkembang dan bersaing di sepak bola profesional? Itulah yang musim ini dirasakan Dejan FC. Dengan status sebagai eks tarkam, mereka bisa bersaing di Liga 2 2024/25.

Dejan FC memang gagal lolos babak champions, dan harus bertarung di play-off promosi degradasi musim ini. Meski begitu, selama babak reguler, mereka mampu bersaing dengan beberapa tim lain di Liga 2 musim ini.

Dari manakah Dejan FC ini berasal? Lalu, seperti apa sejarah dari Dejan FC ini? Berikut petikan wawancara IDN Times dengan CEO Dejan FC, Bagus Pratomo, di Lapangan Kera Sakti, Tangerang Selatan.

Selamat atas penampilan Dejan FC di Liga 2. Tapi namanya unik nih, Dejan. Itu namanya berasal dari mana ya?

Tim Dejan FC di Liga 2 2024/25. (instagram.com/dejan_fc)

Jadi sebenarnya ini tuh tim tarkam. Dulu 2019 lah kami mulai, ikut kompetisi antar kampung ya. Kompetisi-kompetisi amatir gitu loh. Tapi, memang tim Dejan ini dibuat dari pemikiran owner kami, Pak Sam (Samsunan).

Ya gitu, owner kami ini hidup-matinya di bola dan apa ya, sangat passionate gitu. Jadi beneran bikin tim bola, tapi beneran serius begitu. Dan nama ini memang karena waktu itu kita lagi butuh nama.

Lalu, kebetulan Pak Samsunan nama anaknya Dejan, ya kebetulan kami pakai. Dari situ baru kami mengarungi kompetisi-kompetisi amatir tarkam, hingga akhirnya memutuskan Liga 3 dan sampai, Alhamdulillah, sampai di Liga 2.

Sampai kepada keputusan untuk main di Liga 3 itu memang dari Pak Samnya atau bagaimana itu?

Karena memang keputusan untuk menjadi profesional itu, pastinya dengan banyak pertimbangan. Apakah kami siap, karena kan di Liga Indonesia ya. Industrinya sedang berkembang, kami juga mesti tahu dari cash flow-nya apakah bagus, bisa mempertahankan.

Karena ujung-ujungnya kan bagaimana caranya kami bisa menang, mendapatkan pemasukan, hingga akhirnya klub ini bertahan. Jadi dengan banyak pertimbangan seperti itu, kami akhirnya memutuskan untuk naik ke kompetisi profesional sampai akhirnya bisa di Liga 2.

Itu dengan banyak pertimbangan yang matang, bukan hanya dari owner, tapi juga menerima masukan dari pemain, dari orang-orang terdekat, karena kami di sini memang sistemnya kekeluargaan juga.

Berarti kalau begitu, sempat sowan juga ke Asosiasi Kota ya? Askot Depok berarti, atau Asprov Jabar?

Tim Dejan FC di Liga 2 2024/25. (instagram.com/dejan_fc)

Kami ikut di Asprov Jabar, memang klub ini kita mengambil lisensi dari tim Primakon Cimahi ya, dulu ya. Akhirnya kami mengubah namanya menjadi Dejan FC. Kami mulai dari Depok, punya lapangan ya, di situ latihan, dari Mampang ya, begitu.

Tapi, akhirnya kami, Alhamdulillah menembus Liga 2, dan akhirnya memutuskan buat punya lapangan sendiri. Bukan cuma lapangan, kami juga desain buat punya stadion sendiri. Jadi bisa dibilang Dejan FC ini yang secara pribadi punya lapangan sendiri, jadi kami tidak ada sangkut paut sama pemerintah atau politik.

Jadi, kami ini betulan independen. Kami suka sama bola, jadi bisa dilihat mementingkan sepak bola dan segalanya. Kami klub pribadi,  independen, kalau bisa dibilang tidak ada yang mengatur lah.

Bisa diceritakan gak mas itu proses pengumpulan pemain, pencarian pelatih, itu bagaimana?

Untuk pemain pasti sudah ada. Kami sistem mencari pemain pastinya kita bikin trial. Kami bikin apa uji coba, ada yang mau coba ikut, kalau ada bisa kami lihat, scouting secara langsung ya diambil.

Tapi, pada saat berjalannya kompetisi, pasti ada juga mungkin dari agen-agen yang buat menawarkan. Terus ada juga mungkin pemain di klub lawan yang kami suka. Pada saat transfer window dibuka, kami langsung pendekatan pada dia, ada juga.

Di Liga 2 ini ya maksudnya kami juga mencari pemain metodenya sama lah ya kira-kira. Tapi, akhirnya kami mencari pemain mana yang bisa masuk ke filosofi dan harmoninya tuh bisa dapat gitu di sini, karena susah.

Karena kadang-kadang ada pemain bagus, individunya oke, dia akan merasa menjadi bintang begitu. Nah di Dejan ini semua pemain sama. Tidak ada yang dispesialkan, kami hanya bekerja sama untuk memenangkan laga demi laga sebagai sebuah tim.

Sedangkan, untuk pelatih dan tim pelatih sendiri ini pastinya kami ada beberapa pendekatan ya. Dari sisi owner dan saya sebagai CEO, kami akan mengobrol dulu sama pelatihnya, apakah pelatih ini bisa menjalankan filosofi dan nilai-nilai yang tertanam di Dejan ini.

Dan pastinya kita juga melihat, apakah dia juga capable atau enggak, dibuktikan dengan mereka punya lisensi, apakah itu kontinental atau apa pun lah. Tapi intinya kita juga tidak sembarangan milih pelatih.

Liga 3 kan panjang itu mas, ada pengalaman yang berkesan tidak selama mengarungi Liga 3 kemarin?

Tim Dejan FC di Liga 2 2024/25. (instagram.com/dejan_fc)

Dejan ini bisa disebut sebagai tim pendatang baru, ada yang banyak lah kalau di komen-komen Instagram itu dibilangnya tim hantu, tim siluman, maksudnya ini membuktikan bahwa semakin orang menganggap remeh kita, semakin kita semangat dan yakin.

Kalau misalkan bermain tanpa beban dan pastinya kita akan meraih kemenangan itu jadi yakin banget begitu loh. Jadi, ya memang kalau pengalaman berkesan ya, tiap pengalaman berkesan dengan kita menang sembilan kali lalu seri tiga kali, itu luar biasa.

Yang penting kita percaya sama tim dulu. Baru nanti kita percaya bahwa fans berdatangan, media menyorot, tapi yang penting bagaiman bisa mengedepankan filosofi sepak bola, pada dasarnya, umumnya, dan bagaimana bisa mengembangkan itu dari pertandingan dan pertandingan yang dikumpulkan menjadi satu filosofi.

Menarik tadi kan mas juga menyinggung soal fans ya. Nah ketika pertama kali Dejan muncul, Selain tanggapan-tanggapan di medsos, bagaimana sih memperkenalkan ke fans itu nih kita ada Dejan begitu?

Pastinya kalau kita mengobrol tentang fans, itu pasti akan otomatis ya. Apalagi kita punya exposure, karena kan peminat bola ini kan di Indonesia pun juga sangat banyak begitu.

Katakan saat kita tanding lawan tim daerah yang fansnya banyak, pasti mereka akan membicarakan kita, "wah ini siapa?" begitu. Jadi, rasa penasaran itu yang sebenarnya kita manfaatkan. Jadi pada saat mereka lihat kita, mereka cocok dengan kita, mereka menjadi dukung kita.

Tapi akhirnya kita juga natural saja begitu loh. Pada saat ada suporter yang mau dukung kita, ya Alhamdulillah kita jadi tambah semangat. Salah satunya ada suporter kita nih ini ada bikin sendiri namanya Care Guard Boys 12, pemain ke-12. Mereka datang, mereka kasih semangat, pemain jadi makin semangat, makin gila di lapangan.

Cuma memang si Dejan ini pernah akhirnya jadi bahan pertanyaan para suporter lawan tidak?

Tim Dejan FC di Liga 2 2024/25. (instagram.com/dejan_fc)

Kalau kita sih tidak pernah mengurusi hal itu ya. Maksudnya kayak kita pengen diakui begitu, tidak ada begitu. Tapi memang misalkan kita di tandang ya, kita bertandang ya, kita coba fokus ke pertandingan aja sih.

Kalau misalkan orang punya sentimen apa, atau komentar apa, segala macam, ya sebenarnya kita biasa aja, begitu. Kita tidak terlalu memikirkan itu.

Nah, ketika lolos Liga 2 itu bagaimana tuh, suasana di tim itu, bisa digambarkan tidak?

Wah, pastinya anak-anak sangat senang sih, senang banget. Kita banyak yang tidak menyangka, misalkan kita berjuang dari awal. Kita dari nol ya, masuk ke liga semi-profesional, kalau Liga 3 ya, tapi kita backgroundnya dari tim amatir ya.

Jadi beneran, kita membawa dan membuktikan bahwa, kalau misalkan ada tim yang bermimpi untuk bisa masuk ke liga profesional dari tim amatir, ya Alhamdulillah Dejan sudah melakukan itu. Dan semoga bisa menjadi contoh buat teman-teman lainnya.

Jadi bagi teman-teman yang suka sepak bola, bikin tim sendiri, asalkan dengan filosofi yang tepat, dan manajemen klub yang baik dan efektif, menurut saya sih, semua hal bisa dilakukan ya. Apalagi melihat secara eksternal sekarang, sepak bola Indonesia itu lagi bagus.

Sekarang pun juga kita lihat, Liga 3 saja pertandingan, ramai banget. Apalagi sekarang Liga 2, aduh. Makanya, kita senang lah dengan adanya atmosfer sepak bola Indonesia yang sangat mendukung.

Liga 3 kita bisa bilang masih ada aroma amatirnya lah, dan begitu ke Liga 2 kan jadi profesional. Penyesuaian yang dilakukan Dejan seperti apa tuh mas?

Penyesuaian pasti banyak ya, apalagi berubah dari klub amatir menjadi klub profesional itu pasti progresnya sangat banyak dan PR kita lumayan banyak ya. Tantangannya lumayan. Apalagi perubahan dari manajemen ya. Manajemen sekarang jadinya lebih aware tentang sistem pertandingan, regulasi segala macam. Kita baca semuanya lah.

Memang kalau profesional ini sudah tidak main-main. Begitu juga dengan sistem. Kita mendaftarkan pemain, pelatih, semuanya harus di sistem semuanya. Jadi, akhirnya semua berbenah. Pemain di lapangan berbenah, ci manajemen pun juga berbenah. Bagaimana kita bisa menyelaraskan untuk menjadi tim profesional.

Jadi, makanya pada saat kita berpikir, kalau misalkan kita menyewa stadion terus atau menyewa lapangan terus, operasional pasti akan bengkak. Makanya kita mencoba melakukan kalau dari sisi bisnis investasi ya. Investasi dengan ya membuat stadion sendiri dan membuat tempat latihan sendiri.

Jadi saat kita mau latihan ya, kita tidak ada intervensi dari apa pun. Kita punya full dan kita dari sisi pengeluaran juga kita juga menyimpang banyak untuk jangka panjang. Karena kita tidak mau cuma setahun atau dua tahun di sepak bola Indonesia ini kita maunya jangka panjang seperti klub-klub lain.

Makanya dengan adanya sistem ini kita juga menggabungkan antara sepak bola dan bisnis itu juga harus selaras, makanya dengan ada investasi di sini kita harapkan dalam jangka panjangnya akan banyak menghemat pengeluaran pastinya, apakah dari latihan ataupun pertandingan.

Kita sempet menyewa beberapa lapangan, seperti di Merpati (Depok), terus kita juga pernah sewa di Stadion Siliwangi, Patriot (Chandrabhaga), jadi kan kalau setiap menyewa kan kita lumayan banget biaya operasionalnya.

Akhirnya ketemu lokasi di sini tuh (Tangerang Selatan) bagaimana sih?

Ya kebetulan waktu itu kita sempat ada lahan di sini yang kosong, kita masuk aja begitu, kita coba saja masuk sebagai proposal ya, kita mau bikin lapangan di sini kenapa tidak. Iya kita sewa akhirnya lapangannya selama jangka waktu tertentu.

Jadi ya supaya kita jadi lebih leluasa lah sebenarnya ya untuk mengatur jadwal latihan, kita pun juga bikin investasi di sini, bikin stadion, banyaklah pembangunan yang nantinya kita akan lakukan secara bertahap ya. Mungkin tahun depan kita tambah lagi tribune segala, tapi semua dilakukan secara bertahap.

Kok namanya Lapangan Kera Sakti?

Skuat PSMS berlatih di Stadion Kera Sakti, Tangerang Selatan jelang lawan Persikabo (dok.PSMS)

Karena di sini memang banyak monyet. Banyak monyet di sana itu, nanti sore-sore keluar jadi memang ada monyet. Cuma ya tidak tahu deh, karena kan memang dekat sama hutan lindung ya di daerah sini ya. Cuma kita lihat sih monyetnya kayaknya juga, kita hidup berdampingan lah ya.

Mungkin namanya Kera Sakti, kita inginnya ya stadion ini akan jadi angker buat seluruh tim yang datang kesini. Intinya karena memang banyak kera di sini.

Dan bicara Liga 2, buat Dejan sendiri targetnya seperti apa?

Untuk Dejan sendiri, kita bilang ikhtiar lah ya. Kalau untuk ikhtiar jangka panjang pasti kita ingin naik Liga 1 apakah itu di musim itu atau di musim depan. Tapi kalau menurut saya kita harus fokus dulu ke apa yang ada di depan mata.

Jadi pertandingan demi pertandingan, kita mainnya sudah sesuai dengan filosofi kita, kita mainnya sudah sesuai dengan taktik kita, bagaimana kita menyesuaikan taktik dengan taktiknya lawan, minimal pemain tahu itu dulu.

Dari situ ya kita minimalisir kesalahan, baru kalau misalnya setelah pertandingan demi pertandingan ya di situ baru kita akan melihat Apakah kita mengukur diri lah mau sampai mana.

Tapi ya itu nanti lah ya, kita diskusi tentang Liga 1. Kita fokus dulu Liga 2 seperti apa nih. Misalkan kita mengobrol tentang mimpi-mimpi, ya kalau mimpi boleh lah. Tapi intinya pemain-pemain Dejan FC ini harus fokus apa yang di depan mata dulu saja.

Editorial Team